JAKARTA - Perum Bulog menargetkan impor beras untuk beras cadangan pemerintah (CBP) tahap kedua sebanyak 300.000 ton direalisasikan pada pertengahan Februari 2023. Adapun impor beras tahap satu diupayakan mencapai 200.000 ton hingga Desember tahun ini.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso alias Buwas menilai implementasi impor 300.000 ton beras hingga Februari 2023 harus dilakukan. Lantaran, periode Januari-Februari tahun depan Bulog masih harus memenuhi kebutuhan CBP melalui skema perdagangan tersebut.
"Saya nanti datangkan tahap kedua (impor beras) 300.000 ton, saya perkirakan dan saya haruskan itu pertengahan Februari (2023) semuanya sudah harus masuk," ungkap Buwas, Jumat (16/12/2022).
Adapun Januari-Februari 2023 belum masuk masa panen. Namun, kebutuhan beras naik signifikan. Buwas mengaku kebutuhan rata-rata beras naik menjadi 170.000 ton per bulan, dari kebutuhan sebelumnya di angka 30.000 ton per bulan.
Kebutuhan tersebut pun menguras stok CBP di gudang BUMN Pangan itu. Padahal, serapan beras dalam negeri yang dilakukan Bulog jauh dari target rata-rata atau paling rendah. Sehingga, opsi melanjutkan impor beras tetap harus dilakukan hingga awal tahun depan.
Dia pun meyakini realisasi impor 300.000 ton beras pada Februari 2023 tidak mengganggu hasil atau masa panen raya petani dalam negeri. Pasalnya, periode panen diprediksi terjadi pada Maret-April tahun depan.
Follow Berita Okezone di Google News