Tercatat, anggaran untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 mencapai Rp455,62 triliun, sudah termasuk anggaran untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Kartu Sembako kepada 18,8 juta KPM.
Fokus dari program PEN tahun 2022 meliputi bidang kesehatan dengan anggaran sebesar Rp122,5 triliun, perlindungan masyarakat Rp154,8 triliun dan penguatan pemulihan ekonomi Rp178,3 triliun. Anggaran bansos termasuk ke dalam klaster perlindungan sosial.
Adapun, penambahan empat program baru PEN tahun 2022 yang akan dibiayai melalui strategi front loading pada tahun 2022. Program tersebut sudah disetujui oleh Presiden Jokowi.
"Untuk Program PEN sendiri sudah disiapkan anggaran sebesar Rp451 triliun, dan itu terbagi menjadi 3 klaster utama, yakni kesehatan, perlindungan masyarakat, serta penguatan pemulihan ekonomi yang antara lain berisi insentif fiskal, dukungan UMKM dan korporasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers virtual, Jakarta, Minggu 16 Januari 2022.
Keempat program baru dalam PEN 2022 tersebut antara lain, subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR), perluasan serta percepatan penyaluran program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW). Ada juga insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk perumahan dan insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) DTP untuk otomotif.
Kemudian, untuk bantuan sosial (bansos) yang lainnya seperti BLT Desa, Kartu Prakerja, Kartu Sembako, Bansos PKH, Dukungan Program Kehilangan Pekerjaan juga telah disalurkan di tahun 2022.
Bantuan sosial ini disalurkan melalui bank-bank pemerintah maupun kantor pos, sehingga tidak ada potongan apapun. Empat Bank BUMN atau Himbara dari Kementerian Sosial Republik Indonesia tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.