Kemudian dia menambahkan selama tiga tahun sejak 2020 hingga 2022, BUMN memberi ke negara Rp1.198 triliun dalam bentuk pajak, keuntungan hingga bagi hasil.
"Dibandingkan tiga tahun sebelumnya BUMN hanya memberi andil ke negara Rp1.130 triliun, artinya naik Rp68 triliun dan ini fakta," kata dia.
Terkait dengan utang BUMN ia menyampaikan saat ini posisinya 34% dari modal.
"Jadi modal lebih besar dari utang," kata dia.
Meskipun demikian, dia mengakui ada BUMN yang kondisinya sakit, ada juga pegawainya yang melakukan korupsi.
"Buktinya Jiwasraya, Asabri korupsi, dana pensiun di korupsi, pelakunya masuk penjara, Garuda Indonesia juga," kata dia.
Erick pun tidak menutupi fakta ada BUMN yang korup hingga ditutup akan tetapi pada sisi lain ada banyak BUMN yang untung.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)