Lantas upaya Erick Thohir telah membuahkan hasil?
Secara keseluruhan, BUMN mencatatkan peningkatan laba dari Rp124,7 triliun pada 2021 menjadi Rp155 triliun pada 9 bulan pertama 2022.
Kontribusi BUMN terhadap negara meningkat Rp 68 triliun dalam 3 tahun terakhir, yaitu dari Rp1.130 triliun pada sebelum Covid - 19 menjadi Rp1.198 triliun pada Kuartal III/2022.
Erick memastikan utang perusahaan pelat merah juga terus mengalami penurunan. Saat ini utang perseroan dibandingkan modal yang diinvestasikan turun dari 38% menjadi 34%.
Penurunan utang BUMN pun sejalan dengan peningkatan modal usahanya. Di mana modal BUMN naik menjadi 60%.
Secara agregat, lanjut Erick, mayoritas bidang usaha, di luar perusahaan pelat merah, mencatat 70% pinjaman dan 30% modal. Dengan begitu struktur keuangan BUMN lebih baik dibandingkan perusahaan swasta.
"Pada kegiatan usaha biasanya 70% berupa pinjaman atau utang. Kemudian, modalnya 30 persen. Nah, di BUMN modalnya itu 60 persen lebih dibandingkan utangnya. Artinya apa, kita sehat," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)