Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Polemik Rencana Tarif KRL si Miskin dan Kaya Dibedakan, Sudah Tepat?

Heri Purnomo , Jurnalis-Rabu, 28 Desember 2022 |18:47 WIB
Polemik Rencana Tarif KRL si Miskin dan Kaya Dibedakan, Sudah Tepat?
KRL. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan tidak akan ada kenaikan tarif KRL di tahun 2023.

Akan tetapi kebijakan kenaikan tarif digantikan dengan adanya pembedaan pemberian tarif bagi masyarakat kelas bawah dan kelas atas.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pembedaan pemberian tarif tersebut merupakan pemberian subsidi tepat guna.

Berdasarkan penelurusan MNC Portal, Kemenhub mengalokasikan anggaran subsidi sebesar Rp3,2 triliun untuk penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO) di bidang kereta api untuk tahun 2022.

 BACA JUGA:KRL Beroperasi hingga Pukul 03.00 saat Malam Tahun Baru 2023

Di mana 55% disubsidi oleh pemerintah, sementara 45% sisanya ditanggung oleh penumpang.

"Insya Allah sampai tahun 2023 tidak naik. Tapi, nanti pakai kartu. Jadi yang sudah berdasi bukan apa-apa ya, (Berdasi kemampuan finansialnya tinggi) mesti bayar lain (tidak ada subsidi). Jadi sampai 2023 kita rencakan tidak naik," kata Menhub dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenhub, Capaian Kinerja 2022 dan Rencana Kerja Kemenhub 2023 di Jakarta, Selasa, 27 Desember 2022.

Adapun Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal mengatakan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif KRL.

Akan tetapi diganti dengan mekanisme subsidi tepat guna.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement