Share

Austindo Nusantara (ANJT) Targetkan Produksi CPO Naik 10% di 2023

Khairunnisa, Okezone · Kamis 29 Desember 2022 13:16 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 29 278 2736416 austindo-nusantara-anjt-targetkan-produksi-cpo-naik-10-di-2023-0VWjHw9p2M.jpg ANJT targetkan kenaikan produksi sawit tahun depan (Foto: Okezone)

JAKARTA – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menargetkan produksi CPO atau minyak sawit mentah naik 10% pada 2023. ANJT optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan produksi CPO meski dibayangi cuaca yang ekstrem.

"Kami menargetkan pertumbuhan produksi CPO kurang lebih sebesar 10% di tahun 2023,"kata Direktur Keuangan ANJT, Nopri Pitoy dilansir dari Harian Neraca, Kamis (29/12/2022).

Produksi CPO pada tahun 2023 akan dibayangi oleh cuaca ekstrem. Hal tersebut berpotensi menghambat proses penanaman dan panen CPO perusahaan. Meski demikian, ANJT tetap optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan produksi pada tahun depan.

Hal ini didukung oleh penambahan area perkebunan yang menghasilkan pada wilayah Papua mulai tahun 2023. Selain itu, ANJT juga telah melakukan penanaman kembali atau replanting di perkebunannya di wilayah Belitung dan Sumatera Utara 1.

Selanjutnya, perusahaan juga membidik peningkatan produksi dari perkebunan yang masuk dalam kategori prime. Perkebunan tersebut, lanjut Nopri, terutama berada di wikayah Kalimantan dan Sumatera Utara II. Seiring dengan hal tersebut, ANJT juga optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan pada tahun depan.

Meski demikian, Nopri tidak memberikan detail secara rinci terkait target kinerja keuangan perusahaan pada 2023. Sementara itu, dari sisi biaya produksi ANJT menargetkan biaya produksi yang sama dengan tahun lalu di sekitar US$350 per metrik ton. Disampaikannya, pada tahun 2022 biaya produksi telah mengalami kenaikan sekitar 10% akibat kenaikan bahan - bahan seperti pupuk, bahan bakar, biaya gaji.

Follow Berita Okezone di Google News

Selain meningkatkan produksi CPO, ANJT juga akan menggenjot volume produksi tandan buah segar (TBS) pada tahun depan. Perusahaan juga akan berupaya meningkatkan ekstraksi minyak dengan memaksimalkan fungsi mill dan peningkatan kualitas grading. Di kuartal tiga 2022, ANJT membukukan laba bersih sebesar USD21,0 juta, turun sebesar USD3,7 juta dibandingkan dengan laba bersih sebesar USD24,7 juta pada kuartal ketiga 2021.

Perseroan menjelaskan, penurunan laba disebabkan oleh peningkatan beban pokok pendapatan pada kuartal ketiga 2022 karena pembelian TBS eksternal yang lebih tinggi dan juga dampak dari kenaikan harga pupuk dan solar. Direktur Utama ANJT, Kurniawan pernah bilang, dengan dibukanya kembali kran ekspor serta keringanan berupa pembebasan pungutan ekspor sampai dengan akhir tahun, prospek bisnis kelapa sawit masih akan terus tumbuh. “Kami perkirakan tren positif produksi CPO akan berlanjut pada kuartal empat 2022," ujarnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini