JAKARTA – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menargetkan produksi CPO atau minyak sawit mentah naik 10% pada 2023. ANJT optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan produksi CPO meski dibayangi cuaca yang ekstrem.
"Kami menargetkan pertumbuhan produksi CPO kurang lebih sebesar 10% di tahun 2023,"kata Direktur Keuangan ANJT, Nopri Pitoy dilansir dari Harian Neraca, Kamis (29/12/2022).
Produksi CPO pada tahun 2023 akan dibayangi oleh cuaca ekstrem. Hal tersebut berpotensi menghambat proses penanaman dan panen CPO perusahaan. Meski demikian, ANJT tetap optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan produksi pada tahun depan.
Hal ini didukung oleh penambahan area perkebunan yang menghasilkan pada wilayah Papua mulai tahun 2023. Selain itu, ANJT juga telah melakukan penanaman kembali atau replanting di perkebunannya di wilayah Belitung dan Sumatera Utara 1.
Selanjutnya, perusahaan juga membidik peningkatan produksi dari perkebunan yang masuk dalam kategori prime. Perkebunan tersebut, lanjut Nopri, terutama berada di wikayah Kalimantan dan Sumatera Utara II. Seiring dengan hal tersebut, ANJT juga optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan pada tahun depan.
Meski demikian, Nopri tidak memberikan detail secara rinci terkait target kinerja keuangan perusahaan pada 2023. Sementara itu, dari sisi biaya produksi ANJT menargetkan biaya produksi yang sama dengan tahun lalu di sekitar US$350 per metrik ton. Disampaikannya, pada tahun 2022 biaya produksi telah mengalami kenaikan sekitar 10% akibat kenaikan bahan - bahan seperti pupuk, bahan bakar, biaya gaji.
Follow Berita Okezone di Google News