JAKARTA - Volume produksi bijih nikel di Halmahera bakan dtingkatkan 50% di 2023. Hal tersebut akan dilakukan PT Weda Bay Nickel (WBN) melalui PT Hillcon untuk meningkatkan volume produksi pada 2023.
Adapun, volume produksi bijih nikel akan ditingkatkan dari sebelumnya 4 juta wet metrik ton (wmt) menjadi 6 juta wet metrik ton.
Selain itu, Hillcon juga akan menambah volume pengangkutan nikel ore menjadi 80 dump truk untuk jarak pengangkutan rata-rata sekitar 22 kilometer. Tambahan volume produksi sebesar 50% dump truk untuk pengiriman nikel ore diyakini akan meningkatkan pendapatan Hillcon di tahun 2023.
Baca Juga:Â Bisnis Tambang di 2023 Masih Cerah?
“Kami juga tengah mempersiapkan belanja modal atau capital expenditure untuk alat-alat berat tambahan, untuk penambahan volume produksi dan pengangkutan tahun depan,” kata Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (30/12/2022).
Sebagai informasi, WBN bergerak di bidang pertambangan bijih nikel dengan lokasi penambangan yang terletak di Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
Baca Juga:Â PT Timah (TINS) Bakal Operasikan Smelter TSL Ausmelt pada 2023
WBN sudah mulai melaksanakan konstruksi pabrik pengolahan pemurnian bijih nikel dengan teknologi pirometalurgi/RKEF berkapasitas 30.000 ton Ni per tahun. Sementara, sumber daya deposit WBN saat ini tercatat sebesar 12,2 juta ton nikel dengan rata-rata kandungan nikel 1,48%.
Karena berlokasi di kawasan industri PT Indonesia Weda Industrial Park (IWIP), WBN merupakan termasuk salah satu objek vital nasional, di mana setiap aktivitas pertambangan maupun konstruksi harus diolah dengan sangat hati-hati. Pasalnya, site-site pertambangan tersebut dilindungi negara karena merupakan sumber pendapatan dan dividen terbesar negara.
Follow Berita Okezone di Google News