Share

Produksi Nikel di Halmahera Ditingkatkan 50% Tahun Depan

Cahya Puteri Abdi Rabbi, MNC Portal · Jum'at 30 Desember 2022 10:06 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 30 320 2737001 produksi-nikel-di-halmahera-ditingkatkan-50-tahun-depan-QqxHKQpwy7.png Produksi Nikel Bakal Ditingkatkan di 2023. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Volume produksi bijih nikel di Halmahera bakan dtingkatkan 50% di 2023. Hal tersebut akan dilakukan PT Weda Bay Nickel (WBN) melalui PT Hillcon untuk meningkatkan volume produksi pada 2023.

Adapun, volume produksi bijih nikel akan ditingkatkan dari sebelumnya 4 juta wet metrik ton (wmt) menjadi 6 juta wet metrik ton.

Selain itu, Hillcon juga akan menambah volume pengangkutan nikel ore menjadi 80 dump truk untuk jarak pengangkutan rata-rata sekitar 22 kilometer. Tambahan volume produksi sebesar 50% dump truk untuk pengiriman nikel ore diyakini akan meningkatkan pendapatan Hillcon di tahun 2023.

Baca Juga: Bisnis Tambang di 2023 Masih Cerah?

“Kami juga tengah mempersiapkan belanja modal atau capital expenditure untuk alat-alat berat tambahan, untuk penambahan volume produksi dan pengangkutan tahun depan,” kata Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (30/12/2022).

Sebagai informasi, WBN bergerak di bidang pertambangan bijih nikel dengan lokasi penambangan yang terletak di Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

Baca Juga: PT Timah (TINS) Bakal Operasikan Smelter TSL Ausmelt pada 2023

WBN sudah mulai melaksanakan konstruksi pabrik pengolahan pemurnian bijih nikel dengan teknologi pirometalurgi/RKEF berkapasitas 30.000 ton Ni per tahun. Sementara, sumber daya deposit WBN saat ini tercatat sebesar 12,2 juta ton nikel dengan rata-rata kandungan nikel 1,48%.

Karena berlokasi di kawasan industri PT Indonesia Weda Industrial Park (IWIP), WBN merupakan termasuk salah satu objek vital nasional, di mana setiap aktivitas pertambangan maupun konstruksi harus diolah dengan sangat hati-hati. Pasalnya, site-site pertambangan tersebut dilindungi negara karena merupakan sumber pendapatan dan dividen terbesar negara.

Follow Berita Okezone di Google News

Hersan mengungkapkan bahwa, untuk menjadi bagian dari site ini, dibutuhkan keahlian tinggi, di mana hanya ada empat kontraktor yang dipercaya untuk mengelolah site ini dengan masing-masing kontraktor menargetkan RKAB 4 juta ton per tahun. Adapun, setiap hasil tambang WBN tidak boleh dijual kepada pabrik di luar IWIP.

“Artinya, 100% diolah oleh IWIP. Itu sebabnya, dibutuhkan kepercayaan tinggi untuk mengolah nikel di site Weda Bay agar tidak terdistribusi ke perusahaan lain,” ujar dia.

Lebih lanjut, kata Hersan, pada Desember 2022 ini Hillcon telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan dua perusahaan tambang nikel, yaitu PT Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP). SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sementara AKP berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Dua perusahaan ini nantinya diharapkan dapat menambah volume produksi nikel sebesar 6 juta wet metrik ton atau senilai USD60 juta per tahun.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini