JAKARTA - Kapal perang TNI AL digunakan untuk mendistribusikan logistik hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) Karimunjawa. Cuaca buruk membuat salah satu destinasi wisata di Jawa Tengah itu terhambat dan sejumlah kebutuhan masyarakat di Karimunjawa juga berkurang.
Diketahui juga bahwa kapal biasa atau kapal penumpang pun tidak bisa menuju Karimunjawa untuk menghindari cuaca buruk yang membahayakan. Hanya kapal tanker yang memungkinkan untuk menyeberang ke Karimunjawa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengecek kapal KRI Makassar milik TNI AL yang akan berangkat ke Karimunjawa untuk mengangkut BBM di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang.
Baca Juga: Gelombang Laut Tinggi, Ratusan Wisatawan Tejebak di Karimunjawa
"Semua bergantung pada kondisi cuaca, yang bisa menerobos hanya kapal besar. Angkatan Laut menyampaikan ada KRI yang bisa membantu, bisa loading dengan cara yang tidak biasa. Pertamina biasanya pakai kapal khusus, hari ini beberapa truk loading BBM dulu di sini baru dibawa ke sana (Karimunjawa)," kata Ganjar, Rabu (4/1/2022).
Adapun bantuan BBM dari Pertamina yang akan dibawa ke Karimunjawa menggunakan KRI Makassar yakni Pertalite 30 kiloliter, Biosolar 65 kiloliter, Dexlite 5 kiloliter. Bantuan itu untuk menyuplai ketersediaan BBM di Karimunjawa yang hanya cukup untuk dua hari ke depan.
Baca Juga: Gelombang Tinggi, 356 Wisatawan Terjebak di Karimunjawa, Termasuk 40 WNA
Selain itu, Pemprov Jawa Tengah juga mengirimkan bantuan beras sebanyak 7 ton, genset statis 5 unit dan genset crane 2 unit, serta bantuan BPBD Jawa Tengah berupa sembako sebanyak 400 paket sembako.
"Rencana Pertamina akan mengirimkan BBM Pertalite 30 kiloliter, terus Biosolar 65 kiloliter, Dexlite 5 kiloliter. Lalu ada beras 7 ton dari Pemprov Jateng, genset statis 5 unit, genset crane ada 2 unit dari PLN dan 400 paket sembako dari BPBD. Ini sementara yang akan dibawa," jelas Ganjar.