Share

Ekspor RI 2022 Raup Rp4.387 Triliun, Mineral Jadi Penyumbang Terbanyak

Advenia Elisabeth, MNC Portal · Senin 16 Januari 2023 12:34 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 16 320 2747054 ekspor-ri-raup-rp4-387-triliun-mineral-jadi-penyumbang-terbanyak-bTwqs4HghG.JPG Ekspor Indonesia. (Foto: Reuters)

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa total ekspor Indonesia di sepanjang tahun 2022 mencapai USD291,98 miliar atau setara Rp4.387 triliun. (Kurs: Rp15.025/USD).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono melaporkan bahwa angka ini naik 26,07% dibandingkan tahun 2021.

Adapun ekspor nonmigas sepanjang tahun 2022 mencapai USD275,86 miliar atau meningkat sebesar 25,80%.

 BACA JUGA:Kinerja Ekspor dan Impor RI Diprediksi Naik Sepanjang 2022

"Namun jika dilihat dari share ekspor nonmigas selama Januari-Desember 2022, terbesarnya berasal dari bahan bakar mineral, di mana nilai ekspornya mencapai USD54,98 miliar dan memiliki total share ekspor nonmigas sebesar 19,92%. Kemudian tersebar kedua adalah lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai ekspornya mencapai USD35,20 miliar dan memiliki total share ekspor nonmigas sebesar 12,76%," ujar Margo dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Senin (16/1/2023).

Lebih rinci, Margo mencatat menurut sektornya, pada periode Januari-Desember 2022, nilai ekspor tertinggi terjadi pada sektor industri pengolahan yaitu sebesar USD206,35 miliar.

Sedangkan jika dilihat dari kenaikannya, tertinggi pada sektor pertambangan dan lainnya tumbuh sebesar 71,22%.

"Ekspor non migas sendiri sudah menyumbang 94,51% dari total ekspor Januari-Desember 2022. Share terbesar dari ekspor nonmigas yaitu pada sektor industri sebesar 70,67%," terangnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Selain itu Margo mencatat terkait peningkatan dan penurunan terbesar ekspor nonmigas beberapa golongan barang HS 2 digit. Kata dia, pada sektor nonmigas yakni yang tertinggi diduduki oleh bahan bakar mineral HS 27 sebesar USD22,15 miliar atau naik 67,46%. Jika, dilihat dari volumenya naik 7,27%.

Sementara, penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada karet dan barang dari karet HS 40. Selama setahun terakhir ini jika dibandingkan tahun 2021, mengalami penurunan sebesar USD0,72 miliar atau turun 10,13%. Dilihat dari volumenya turun 11,60%.

"Berdasarkan negara tujuan penurunan terdalam terjadi ekspor ke Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang," sebut Margo.

Margo melanjutkan, sepanjang tahun 2022 dia mencatat peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi di negara Tiongkok yakni sebesar USD 12,46 miliar. Adapun komoditasnya adalah besi dan baja, nikel, serta biji terak dan abu logam.

"Kemudian disusul oleh negara India, Jepang, Filipinan, dan Malaysia," imbuhnya.

Sedangkan penurunan terbesar ekspor nonmigas yakni di negara Ukraina, Mesir, Myanmar, Georgia, dan Rusia.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini