Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bulog Pastikan 500 Ribu Ton Beras Impor Tiba Bulan Depan

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 16 Januari 2023 |18:34 WIB
Bulog Pastikan 500 Ribu Ton Beras Impor Tiba Bulan Depan
Ilustrasi beras. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia sudah mendapat komitmen memperoleh 500.000 ton beras impor dari sejumlah negara.

Adapun negara yang akan menyuplai beras tersebut diantaranya Thailand, Vietnam, Pakistan, dan sebagian kecil dari Myanmar.

Beras tersebut dikirim secara bertahap sejak Desember 2022 lalu, usai pemerintah melalui Perum Bulog melakukan negosiasi intensif lantaran beberapa dari negara itu menerapkan kebijakan pembatasan ekspor komoditas pangan ke luar negeri.

 BACA JUGA:Ditugaskan Bapanas Serap 2,4 Juta Ton Beras, Bulog: Belum Final

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso alias Buwas optimis hingga 16 Februari 2023 keseluruhan 500.000 ton beras impor sudah tiba di Tanah Air. Hanya saja, sejak awal Januari tahun ini perusahaan baru menerima 120.000 ton.

"Semuanya (beras) 500.000 ton sudah selesai, kontrak capai 500.000 ton, ada Thailand, dan Vietnam, sebagian Pakistan, sebagian kecil Myanmar," ungkap usai rapat kerja dengan Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI di gedung Parlemen, Senin (16/1/2022).

Dia memastikan, sisa beras impor lainnya tengah dikirim negara mitra ke Indonesia. Dan berharap pada pertengahan bulan depan semuanya sudah diterima Bulog.

Meski Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akan membatasi impor beras Bulog hingga akhir Januari 2023, Buwas memastikan proses pengiriman akan tetap berjalan hingga waktu yang sudah ditetapkan. Lantaran, beras tengah dalam proses pengiriman.

"Kita usahakan 14, paling lama 16 Februari sudah harus selesai kontrak-nya karena kita gak mau juga nanti masa panen justru itu mengganggu ya, itu soal kedatangan saja, jadi kita tidak bisa memaksakan," katanya.

Buwas mengaku tetap mengikuti permintaan atau penugasan pemerintah. Termasuk menghentikan impor beras yang diperuntukkan bagu cadangan beras pemerintah (CBP).

Adapun soal keterlambatan pengiriman beras ke dalam negeri, dia beralasan lantaran faktor cuaca hingga libur natal dan tahun baru

"Pertama cuaca buruk, yang kedua karena sudah menjelang tahun baru dan natal banyak tenaga kerja di sana termasuk, nahkoda kapal sudah pada libur. Itu yang menjadi masalah. Tetapi, sekarang justru berdatangannya sekarang ini. Sekarang kita lagi sibuk mengatur kedatangan itu, ditumpuk," tuturnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement