Share

Waduh! Ada Oknum Kementan Ngakalin Izin Ekspor Sarang Burung Walet

Suparjo Ramalan, MNC Portal · Selasa 17 Januari 2023 13:22 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 17 320 2747850 waduh-ada-oknum-kementan-ngakalin-izin-ekspor-sarang-burung-walet-ekn4ao6l6E.JPG Ilustrasi ekspor Indonesia. (Foto: Reuters)

JAKARTA - DPR RI membeberkan ada oknum Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan akal-akalan terkait izin kuota ekspor sarang burung walet.

Hal itu disampaikan saat rapat kerja bersama Kementerian Pertanian.

Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengklaim dirinya memiliki data adanya indikasi oknum Kementan yang terlibat dalam permainan izin kuota ekspor komoditas tersebut.

"Mohon maaf, saya sampaikan di sini, ini ada isu berkembang ini ada orang dalam Kementerian Pertanian yang bermain untuk dapat kuota itu," ungkap Sudin saat rapat kerja dengan Kementerian Pertanian, dikutip Selasa (17/1/2023).

 BACA JUGA:Kementan Bantah Proyek Food Estate di Kalimantan Mangkrak

Adapun untuk mendapat jatah ekspor sarang burung walet ke China, perusahaan Indonesia harus registrasi melalui General Administration of Customs of the people’s Republic of China (GACC).

Saat ini ada 30 perusahaan yang terdaftar, dan 4 batch lagi tengah antre untuk mendapat kuota ekspor.

Sudin meyakini bahwa GACC tak akan menyetujui dalam waktu dekat karena dinilai terjadi kebohongan luar biasa. Bahkan GACC membuat surat peringatan Tiongkok tentang pelanggaran protokol label atau jasa titip.

"Yang saya tanyakan adalah konon perusahaan A kemampuan produksinya 2.000, tapi kenapa dikasih 20.000? Yang 18.000 dari mana? Dari langit?," tanya Sudin.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Menurutnya, praktik menyimpang itu dapat merugikan negara karena Indonesia akan kehilangan kuota ekspor.

Karena itu, Sudin tak segan-segan meminta Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Bambang, tak mengakui hal tersebut sebaiknya mengundurkan diri saja.

"Jadi kalau Anda nggak tahu, buat surat pengunduran diri. Saya yakin Anda tahu cuma Anda nggak berani ngomong. Saya bicara data," tutur dia.

Menanggapi hal itu, Bambang menjelaskan hingga saat ini sudah ada 30 perusahaan walet yang terdaftar di GACC. Dari 30 itu, yang berproduksi hanya 29. Sebanyak 29 perusahaan itu telah dievaluasi Barantan pada 2022 lalu.

"Dari 29 yang kita evaluasi, ada temuan, ada temuan terberat ada di 4 perusahaan, yakni PT Anugerah Citra Walet, PT Organik Hans, PT Tong Heng, dan PT Kembar Lestari. 4 perusahaan ini kami berikan sanksi untuk sementara tidak boleh ekspor sampai melengkapi dari syarat-syarat yang dibutuhkan sesuai hasil audit," kata Bambang.

Hasil audit lainnya menunjukkan ada 5 perusahaan dengan koreksi sedang dan sedang diminta perbaikan. Sementara juga ada 20 perusahaan yang perlu perbaikan, namun koreksinya lebih kecil.

"Tapi Alhamdulillah untuk tahun ini ada tambahan dari 23, sekarang sudah jadi 30 perusahaan. Sudah ada progres. Saat ini sedang antre ada 4 batch lagi yg kita daftarkan ke pemerintah Tiongkok, ke GACC. Baru satu batch yang sudah diterima dan ada 4 batch yang antre," jelasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini