Share

Wall Street Anjlok, Investor Cemaskan Perlambatan Ekonomi Dunia

Anggie Ariesta, MNC Portal · Jum'at 20 Januari 2023 06:45 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 20 278 2749746 wall-street-anjlok-investor-cemaskan-perlambatan-ekonomi-dunia-Y91jku9QsD.jpg Bursa saham Wall Street ditutup melemah (Foto: Ilustrasi Shutterstock)

JAKARTA - Wall Street dan bursa saham global ditutup anjlok pada perdagangan kemarin. Sementara itu imbal hasil Treasury AS 10-tahun berbalik naik dari posisi terendah empat bulan.

Bursa saham AS anjlok karena kekhawatiran meningkat bahwa sikap agresif bank sentral dapat mendorong ekonomi global ke dalam perlambatan.

Mengutip Reuters, Jumat (20/1/2023), bursa saham Wall Street berakhir lebih rendah di tengah kekhawatiran resesi, sementara saham Eropa mencatat aksi jual harian terbesar mereka tahun ini dan indeks saham global membukukan penurunan hari ketiga berturut-turut.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 252,4 poin, atau 0,76%, menjadi 33.044,56, S&P 500 (.SPX) kehilangan 30,01 poin, atau 0,76%, menjadi 3.898,85 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 104,74 poin, atau 0,96%, menjadi 10.852,27.

Menurut Analis strategi investasi di Baird Ross Mayfield, investor khawatir Federal Reserve AS mungkin meningkat ke lingkungan yang melambat.

"Minggu ini, sentimen menjadi sedikit lebih berisiko," katanya. "Ketakutan resesi sudah mulai menjadi pusat perhatian."

Follow Berita Okezone di Google News

Sebuah laporan menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu, menunjuk ke satu bulan lagi pertumbuhan pekerjaan yang solid dan berlanjutnya pengetatan pasar tenaga kerja.

The Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga menjadi "tepat di atas" 5% dan menahannya di sana selama satu periode, kata Presiden Fed Boston Susan Collins. Pejabat Fed lainnya juga menyarankan perlunya sikap hawkish untuk melawan inflasi.

Sebelumnya, presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde sedikit mendorong imbal hasil obligasi zona euro dengan mengatakan pertemuan Davos Forum Ekonomi Dunia bahwa bank akan tetap mengikuti kenaikan suku bunga.

Imbal hasil 10 tahun terakhir di 3,397%, setelah sebelumnya turun menjadi 3,321%, terendah sejak 13 September. Rata-rata pergerakan 200 hari berada di 3,292%. Imbal hasil telah turun dari 3,905% pada akhir tahun, dan dari level tertinggi 15 tahun sebesar 4,338% pada 21 Oktober.

Di pasar mata uang, dolar turun 0,4% pada perdagangan sore terhadap yen menjadi 128,455 yen, sehari setelah keputusan Bank of Japan untuk mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini