Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dugaan Kartel, 2 Distributor Minyak Goreng Diperiksa

Wahyudi Aulia Siregar , Jurnalis-Jum'at, 20 Januari 2023 |11:30 WIB
Dugaan Kartel, 2 Distributor Minyak Goreng Diperiksa
Minyak goreng. (Foto: MPI)
A
A
A

Merek migor yang mereka jual cukup beragam, yakni Filma, Kunci Mas, Tropical, Fraiswell dan Hemat. Sementara untuk cakupan area penjualan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2019 tersebut meliputi wilayah Malang, Surabaya, Bandung, dan Semarang. Paling banyak pasokan dilakukan ke Surabaya.

Menurut Saksi, ULA mendapat pasokan dari PT Smart Tbk yang mengirimkan ke empat gudang masing-masing wilayah tersebut dengan metode pembayaran yang dilakukan secara Cash Before Delivery (CBD).

Pada periode Oktober-Desember 2021, pihak ULA mengamini adanya kenaikan harga minyak goreng yang disebabkan oleh kenaikan harga CPO dan pasokan yang langka. Informasi tersebut disampaikan oleh para produsen migor maupun distributor.

Dalam persidangan, dipaparkan data pemenuhan purchase order (PO) oleh PT Smart Tbk atas permintaan pihak ULA. Pada data tersebut, terlihat pada bulan Februari 2022 terjadi PO tertinggi, di angka PO sebesar 140.000 karton dan dipenuhi oleh PT Smart Tbk sebesar 92% atau 128.578 karton.

Peningkatan PO tersebut terjadi akibat adanya peningkatan permintaan pada bulan tersebut.

Pihak ULA mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan supply dari PT Smart Tbk serta tidak ada penurunan service level yang berarti dari PT Smart Tbk dalam hal memasok migor pada periode Oktober 2021–Mei 2022.

Saksi kedua, PT SATP, memberikan keterangan bahwa produk migor yang

didistribusikan adalah migor kemasan premium dan kemasan sederhana.

SATP mendistribusikan migor dengan merk Sania, Fortune, Siip, Sovia, Kamil, Mahkota, Bukit Zaitun, dan Ol’Eis. Segmentasi penjualan kemasan premium utama ada di ritel modern dan sederhana di pasar tradisional.

Saksi turut menjelaskan mekanisme pemesanan dari produsen ke SATP.

SATP menerbitkan PO kepada para produsen, kemudian produsen membuat rencana produksi. Setelah barang diproduksi, kemudian PT SATP mengatur

pengiriman kepada Distributor Warehouse (D2).

Proses pengiriman SATP ke D2 membutuhkan waktu 2-3 hari, tergantung dengan tujuan D2 berada. Komposisi penjualan PT SATP adalah 60% di general trade dan 40% di modern trade.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement