Satu lagi yang membedakan pengusaha perantau dan pengusaha pribumi adalah kepercayaan mereka tentang keberuntungan dan nasib. Rhenald menuturkan, pengusaha keturunan sangat memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan keberuntungan dan nasib. Misalnya, saat membangun rumah mendatangkan ahli fengshui, saat memilih menantu akan mencari tahu apakah membawa keberuntungan atau tidak.
“Mereka juga menghormati leluhur, ketika ada leluhur yang meninggal mereka bikin upacara besar dan berebut mengurusnya karena mereka percaya akan mendatangkan keberuntungan yang tinggi dan mereka sangat percaya dengan keluarga. Ikatan saling menjaga kuat sekali,” kata Prof Rhenald.
Rhenald menyebut, umumnya mental perantau ini memiliki jiwa sosial yang kuat. Mereka mudah terenyuh bila mendengar ada golongan orang yang memerlukan beasiswa. Hampir rata-rata orang terkaya keturunan China memiliki yayasan sosial.
(Feby Novalius)