Share

Gegara Wabah PMK, Mentan Minta Anak Buahnya Perketat Impor

Iqbal Dwi Purnama, MNC Portal · Jum'at 27 Januari 2023 14:28 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 27 320 2754206 gegara-wabah-pmk-mentan-minta-anak-buahnya-perketat-impor-px3Fp06YJ5.jpg Mentan Minta Perketat Impor. (Foto: Okezone.com/MPI)

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta pegawai Kementerian Pertanian memperketat pintu impor. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Badan Karantina Pertanian (Barantan).

Menurut Mentan, hal inisangat penting guna mengantisipasi masuknya wabah-wabah penyakit seperti PMK yang melanda dunia peternakan pada 2022. Selain itu, supaya pasar tidak dibanjiri produk impor yang akan merugikan petani.

Baca Juga: Erick Thohir: Banyak Negara Pesaing Takut dengan Indonesia

"Rakornas karatina adalah bagian untuk menjabarkan semua strategi Kementan yang terkait dengan bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian, membuat petani bisa berakselerasi lebih baik dengam berbagai produk pertanian," ujar Mentan usai membuka Rakornas Barantan di Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Melalui Perppu Ciptakerja yang diterbitkan pada akhir 2022 tidak merubah skema impor dari yang tertulis pada UU Ciptakerja, yang mana sanksi yang sebelumnya diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani dihapuskan.

Baca Juga: China Impor Limbah Sawit dari Indonesia Senilai Rp15,03 Miliar

Sehingga melalui Perppu Ciptaker merupakan keran untuk masuknya produk-produk impor. Pada UU Nomor 19 tahun 2013 tersebut, apabila impor dilakukan terhadap produk yang bisa diproduksi dikenakan sanksi berupa pidana paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Akan tetapi ketentuan dalam Perppu Cipta Kerja dihapuskan.

"Menjadi hal penting untuk menjaga pintu keluar-masuk, impor dan ekspor, agar tidak terkontaminasi dengan berbagai virus atau hama penyakit yang bisa menjadi bawaan baik itu importasi dari negara luar eksportasi ke luar," kata Mentan.

Lebih lanjut, Mentan meminta anak buahnya untuk memperluas sosialisasi terhadap pengetahuan ekspor. Agar jumlah eksportir di Indonesia juga bertambah dan mempercepat pemenuhan target ekspor ditahun 2023 yang mencapai Rp940,4 triliun.

Follow Berita Okezone di Google News

"Kita menggunakan digital untuk membantu masyarakat lebih mudah melakukan konsultasi sebelum masuk pintu ekspor, ini menjadi kesempatan untuk mepertajam 2023 agar akselerasi ekspor kita makin cepat," kata Mentan.

"Saya berharap pembinaan tidak hanya di pelabuhan, kantong komoditas ekspor mulai dari awal harus mendapatkan perhatian dan pencatatan yang kuat," pungkasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini