Share

RI Bakal Punya Gedung Tertinggi Senilai Rp10,6 Triliun

Fayha Afanin Ramadhanti, Okezone · Selasa 31 Januari 2023 14:07 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 31 470 2756335 ri-bakal-punya-gedung-tertinggi-senilai-rp10-6-triliun-Uds8b9obv2.png Gedung Tertinggi Bakal Dibangun di Sudirman. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - PT Taspen (Persero) melalui anak usahanya PT Taspen Properti Indonesia membangun dua tower raksasa di Sudirman, Jakarta Pusat. Tower pertama 65 lantai dengan tinggi 276 meter dan 75 lantai dengan tinggi 331 meter.

Menurut Direktur Utama Taspen Properti Indonesia, Bayu Utomo, kedua tower tertinggi itu diperkirakan selesai pada 2029. Di mana hari ini baru dilakukan peletakan batu pertama tower yang diberi nama Oasis Central Sudirman di Jakarta.

"Daerah urban ini harga tanahnya sangat tinggi. Jadi secara kelayakan, itu paling masuk akal kalau dibuat bangunan tinggi. Kalau dibuat 2-3 lantai, tidak cukup pengembaliannya. Jadi memang dibutuhkan bangunan dengan lantai yang tinggi, untuk pengembalian investasi," katanya, dikutip dari Antara, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga: Banyak Ruang Kosong, Ini Tantangan Berat Jasa Sewa Kantor dan Gedung di 2023

Di sisi lain, lahan seluas 3,3 hektare milik Taspen itu pun cukup lama tidak dioptimalkan penggunaannya, sehingga kemudian diputuskan untuk dikembangkan dengan menggandeng investor.

Lahan ini tadinya Menara Taspen terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 2 Jakarta Pusat. Lahan tersebut, diakui Bayu, merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki perusahaan.

"Taspen tidak memiliki terlalu banyak (gedung), salah satu yang terbesar hanya ini, makanya kami manfaatkan lahan yang ada yang sudah sekian lama kurang dioptimalkan, kami dapat tugas untuk mengoptimalkan lahan ini," katanya.

Baca Juga: Cara Bayar PBB, Berikut Langkahnya

Bayu menjelaskan sebelum dimenangkan Mitsubishi Estate Co, ada delapan investor yang mengikuti lelang proyek pembangunan kawasan bisnis, residensial dan niaga itu.

Oasis Central Sudirman diproyeksikan pusat bisnis, residensial dan niaga di Jakarta Pusat dengan pemenuhan standar ESG. Kedua tower masing-masing akan difungsikan sebagai apartemen, perkantoran dan kawasan ritel bisnis. Gedung tersebut juga diklaim akan menjadi gedung tertinggi di Jakarta dan di Indonesia.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara itu, Direktur Utama Taspen ANS Kosasih menilai prospek gedung perkantoran masih tetap tinggi di masa depan di tengah lesunya bisnis ruang kantor saat ini.

"Kami mendapatkan masukan dari pihak Jepang, Mitsubishi Estate sangat yakin kalau di Jakarta masih sangat menjanjikan. Bahkan setelah nanti ibu kota pindah pun akan tetap jadi kota perekonomian yang sangat besar," katanya.

Demikian pula dilihat dari tren gaya hidup, Kosasih menilai sektor properti masih cukup menjanjikan. Terlebih didukung dengan perekonomian Indonesia yang masih tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global.

"Tidak mungkin dengan masyarakat yang ekonominya bertumbuh tidak memiliki lifestyle, entertainment dan business central yang tidak terpadu. Karena ekonomi Indonesia yang tumbuhlah, maka Jepang berani berinvestasi di sini," katanya.

Kosasih menegaskan investasi pembangunan kawasan superblok hijau itu sepenuhnya merupakan investasi Mitsubishi Estate Co sebagai investor utama dengan nilai investasi sebesar Rp10,6 triliun.

"Ini tidak pakai uang Taspen sama sekali. Dan ini betul-betul dananya dari Jepang, Taspen tidak keluar uang, tapi dapat uang. Dengan skema BOT, mereka bayar sewa 50 tahun ke kita, tanahnya balik. Hanya waktu pembangunan kita minta share. Semua dana dari Jepang tapi kita masih ikut memiliki kepemilikan yang cukup signifikan dalam pengelolaan nanti. Share-nya 70:30, Jepang 70 (persen), kami 30 tapi dana semua dari Jepang," katanya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini