JAKARTA – Saham Meta melonjak naik lebih dari 23%. Momen ini menjadi salah satu hari keberuntungan setelah dalam kurun waktu hampir satu dekade.
Di mana sebelumnya banyak perkiraan analis yang tentang kekalahan pendapatan pada kuartal keempat serta ramalan dari CEO Mark Zuckerberg.
Diketahui, saham Meta menempati titik tertinggi sejak September 2022, tepat beberapa minggu sebelum muncul laporan pendapatan kuartal ketiga yang berhasil buruk.
Peristiwa tersebut mendorong analis di seluruh Wall Street gencar mempertanyakan kepemimpinan Zuckerberg.
Dikutip dari Forbes, Jumat (3/2/2023) USD67,6 miliar atau setara Rp1.007,2 triliun. (Kurs:Rp14.900/USD).
 BACA JUGA:Saham Meta Anjlok 25%, Kekayaan Mark Zuckerberg Lenyap Rp170,5 Triliun
Ada sesuatu yang berubah dalam catatan Rabu malam dan Kamis pagi milik analis, bagaimanapun, perusahaannya mengalahkan estimasi topline dengan pendapatan USD32,17 miliar atau setara Rp479 triliun.
”Ya, proyeksi pengeluaran yang berkurang secara material dan pembelian kembali saham yang lebih besar dari yang diantisipasi menaikkan target harganya menjadi USD275 atau setara Rp4 juta dan terjadi peningkatan kinerja yang lebih baik,” ujar analis Evercore ISI Mark Mahaney.
Â
Follow Berita Okezone di Google News