Share

4 Fakta Bos Bulog Diajak Jadi Mafia hingga Ungkap Ada Pengoplosan Beras

Suparjo Ramalan, MNC Portal · Senin 06 Februari 2023 11:10 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 06 320 2759752 4-fakta-bos-bulog-diajak-jadi-mafia-hingga-ungkap-ada-pengoplosan-beras-lHK1uWNXgn.jpg Dirut Bulog Blakblakan Soal Mafia Beras hingga Beras Oplosan. (Foto: Okezone.com/Bulog)

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan sejumlah fakta yang mengejutkan terkait beras. Mulai dari kenapa harga beras naik, adanya mafia hingga beras oplosan.

Menurut Buwas sapaan akrabnya, dugaan sementara praktik kecurangan dilakukan oleh supplier, pedagang, hingga anggota internal Bulog. Buwas mengaku perkara ini akan diusut oleh pihak berwenang atau penegak hukum.

Berikut fakta-fakta terkait beras yang diungkap Bos Bulog , Senin (6/2/2023).

1. Dugaan Mafia Beras

Berdasarkan temuan di lapangan, Buwas mengklaim dirinya memiliki bukti berupa rekaman dan dokumentasi adanya mafia beras.

Dia memastikan praktik pelanggaran hukum itu kerap terjadi saat suplai beras ke gudang Bulog.

Baca Juga: Jaga Pasokan, Bulog Kirim 10 Ribu Ton Beras untuk Banjiri Pasar

"Kalau terjadi lagi ada temuan beras ini masuk lagi ke Bulog, nah itu supplier-nya dan anggota saya pasti bermain. Saya tidak inginkan itu, pelajaran sudah banyak di Bulog ini saya dapatkan," ucap Buwas, dikutip Senin (6/2/2023).

2. Diajak Jadi Mafia dan Ingin Dilengserkan dari Dirut

Buwas secara terbuka mengungkapkan bahwa dirinya diajak menjadi mafia beras oleh salah satu pengusaha. Ajakan tersebut saat beras impor yang dilakukan Bulog tiba di Indonesia.

Bolog memang ditugaskan pemerintah mendatangkan 500.000 ton beras premium sejak Desember 2022 hingga Februari 2023. Impor tersebut dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Wah Kacau! Beras Dioplos, Harganya Rp8 Ribu Dijual Premium Jadi Rp12.000

Ketika beras impor tiba di Indonesia, banyak pihak yang berbondong-bondong ingin menjadi supplier. Rebutan inilah yang membuat salah satu pengusaha menghubungi Buwas dan meminta jatah menjadi distributor.

Sang pengusaha, kata Buwas, akan memberikan imbalan khusus bila dirinya dijadikan penyalur beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) itu.

Tak hanya itu, Buwas menyebut ada pihak tertentu yang menginginkan dirinya tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di BUMN Pangan itu, lantaran tidak mau terlibat dalam kelompok mafia.

Follow Berita Okezone di Google News

3. Oplosan Beras

Bulog menduga ada oknum pedagang melakukan pengoplosan beras bulog menjadi beras premium. Hal ini dilakukan untuk memperoleh keuntungan di tengah kenaikan harga beras.

Dugaan tersebut mencuat saat Buwas dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Beras PT Food Station di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Buwas mendatangi tiga gudang milik pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang. Dari gudang yang didatangi, dua diantaranya diduga menjual beras oplosan, melakukan pengemasan ulang beras ukuran 50 kilogram (kg), hingga beras Bulog diecer menjadi 5 kg.

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut praktik kecurangan itu membuat harga beras tetap tinggi. Meski operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah dilakukan.

4. Mafia Tak Perlu Dipidana

Meski praktik mafia beras dan praktik kecurangan lainya sudah lama terjadi, Buwas menilai tindak kejahatan tersebut tak perlu dipidana.

Menurutnya, penindakan terhadap mafia beras cukup dengan cara persuasif atau memberikan pemahaman.

"Terserah karena penindakan itu bisa secara persuasif, yang penting orang itu paham, ngerti, tidak akan mengulangi perbuatannya," katanya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini