Share

Indonesia Bisa Salip AS Jadi Raja Panas Bumi Terbesar Dunia

Feby Novalius, Okezone · Selasa 07 Februari 2023 15:53 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 07 320 2760665 indonesia-bisa-salip-as-jadi-raja-panas-bumi-terbesar-dunia-wf1FJfHpzO.png RI Punya Panas Bumi Terbesar di Dunia. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi geotermal atau panas bumi terbesar di dunia. Posisinya bahkan berada di peringkat kedua dunia, di bawah Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Wood Mackenzie pada 2021, kapasitas terpasang sumber daya panas bumi di Indonesia mencapai 2.280 megawatt (MW). Jumlah itu menjadi terbesar kedua di dunia.

Sedangkan di Amerika Serikat, kapasitas terpasang sumber daya panas bumi mencapai 2.690 MW.

Namun berdasarkan proyeksi Wood Mackenzie, Indonesia akan merajai pemanfaatan panas bumi di dunia dalam beberapa tahun ke depan. Sebab pada 2026, kapasitas terpasang panas bumi Indonesia diprediksi mencapai 5.240 MW. Bahkan pada 2030, kapasitas terpasang geotermal di Indonesia bisa menembus 6.210 MW.

Baca Juga: Percepat Transisi Energi, PGE Rampungkan Proyek PLTP Binary Organic Rankine Cycle

Jumlah itu akan membuat Indonesia menempati posisi pertama di dunia, mengungguli Amerika Serikat yang pada 2026 kapasitas terpasangnya diprediksi mencapai 3.960 MW dan 4.160 MW pada 2030.

Presiden Direktur PT Pertamina Geotermal Energy, Ahmad Yuniarto mengatakan PGE siap untuk menjawab tantangan dalam mengembangkan pemanfaatan dari besarnya potensi geotermal di Indonesia.

“Dalam 10 tahun ke depan, PGE menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang energi bersih yang bersumber dari panas bumi hingga dua kali lipat lebih dari yang saat ini dioperasikan oleh PGE,” ujarnya, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga: Pertamina Ingin Jadi Pemain Kelas Dunia untuk Hasilkan Listrik Berbasis Panas Bumi

Adapun, PGE menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola langsung PGE menjadi 1.272MW pada tahun 2027

“Ini artinya di tahun 2030 PGE berpotensi untuk bisa memberikan kontribusi potensi pengurangan emisi sebesar 9 juta ton CO2 per tahun, dan menargetkan menjadi tiga besar perusahaan produsen panas bumi di dunia,” kata Yuniarto.

Di sisi lain, potensi pemanfaatan panas bumi di Indonesia boleh dibilang cukup merata. Sebab berdasarkan laporan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2021-2030 potensi pemanfaatan geotermal untuk PLTP telah terbagi di tiap pulau di Indonesia.

Pulau Sumatera pun menjadi daerah dengan potensi terbesar dengan mencapai 9,67 gigawatt (GW). Selanjutnya di Pulau Jawa, memiliki potensi sebesar 8,10 GW. Sedangkan Sulawesi memiliki potensi sebesar 3,06 GW.

Selanjutnya, Nusa Tenggara memiliki potensi 1,36 GW; Maluku memiliki potensi 1,15 GW; Bali 335 MW; Kalimantan 182 MW; dan Papua 75 MW.

Follow Berita Okezone di Google News

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim menilai, pemanfaatan geotermal harus dimaksimalkan dalam pencapaian bauran energi 25% pada 2025 dan Net Zero Emission pada 2060. Sebab menurutnya energ panas bumi memiliki banyak kelebihan.

"Salah satu yang utama adalah pasokannya stabil dan capacity factor-nya tinggi," ujarnya.

Dengan demikian, geotermal berpeluang menjadi pembangkit beban dasar atau base load yang selama ini ditopang oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Hal senada juga sempat diungkapkanDirektur Eksekutif ReforMiner Institute. Komaidi Notonegoro. Menurutnya, PLTP cenderung memiliki keunggulan lantaran tidak menghadapi masalah intermitensi. Dengan demikian, dia menilai pengembangan panas bumi patut menjadi prioritas nasional dalam menyongsong pelaksanaan transisi energi.

Berdasarkan kajian Reforminer Institute, dari aspek skala, geotermal merupakan energi baru terbarukan (EBT) utama yang paling potensial untuk dapat mengakomodasi tujuan kebijakan transisi energi menuju pembangunan berkelanjutan dan ekonomi bebas emisi.

“Dari aspek skala, panas bumi merupakan EBT utama yang paling potensial untuk dapat mengakomodasi tujuan kebijakan transisi energi menuju pembangunan berkelanjutan dan ekonomi bebas emisi,” ujarnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini