“Warunk Upnormal pada tiga tahun pertamanya memiliki inovasi yang luar biasa, bisa dilihat melalui menu Indomie dengan berbagai topping. Tapi inovasinya mulai turun dan brandnya gak cool lagi,” jelasnya.
Selain inovasi, Yuswohady menilai pelaku usaha hendaknya harus mampu memahami sifat dasar (nature) dari makanan di Indonesia.
Jenis makanan yang dikonsumsi sehari - hari akan terus bertahan, daripada makanan yang hanya dikonsumsi hanya untuk kepuasan.
“Selain inovasi, makanan yang sering dikonsumsi masyarakat akan bertahan,” jelasnya.
Dia mencontohkan warung sederhana atau warteg yang memiliki sifat khas orang Indonesia.
“Saya kira banyak ya, yang memiliki khas Indonesia. Misalnya warung sederhana atau warteg. Sama halnya dengan makanan fast food dari luar yang sifatnya franschise. Mereka bisa bertahan karena ayam goreng yang rentan disenangi masyarakat kita,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)