"Dalam konteks yang lebih luas, kebijakan dalam balutan sinergi kita ini tidak hanya untuk pertumbuhan domestik yang lebih tinggi namun juga menjadi lebih inklusif dan terasa di seluruh lapisan masyarakat kita," tuturnya.
Bersama dengan semangat sinergi, ia menyakini penguatan kebijakan perlu terus dilakukan termasuk untuk kebijakan BI. BI perlu tetap berperan strategis dalam menjaga stabilitas makro ekonomi, sistem pembayaran dan sistem keuangan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju.
Dwi mengatakan kebijakan yang ditempuh dengan dukungan inovasi yang kuat akan diarahkan untuk memperkuat ekonomi domestik. Kebijakan makro ekonomi perlu inovatif, terukur dan berdampak masif.
"Kami mempertajam strategi pengendalian inflasi di sini yang bersifat quick win melalui penguatan sinergi pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi pangan," ujarnya.
Selain itu, kebijakan ditujukan pada upaya untuk mempercepat kebangkitan ekonomi nasional menuju Indonesia maju melalui penguatan kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran dan transformasi sektor riil. Kebijakan juga diarahkan untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi.
Konsistensi dari implementasi berbagai inovasi dan sinergi kebijakan yang akan ditempuh untuk membangun sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) go global dan go digital, serta ekonomi syariah dan hijau, akan terus dipertahankan dan diperkuat.
"Untuk itu, optimalisasi peran kantor perwakilan kami di daerah di seluruh Nusantara akan menjadi elemen penting," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)