Manajemen ADRO menegaskan bahwa, pembelian kembali saham akan menggunakan dana dari kas internal perseroan. Pasalnya, saat ini ADRO memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, belanja modal, serta pembelian kembali saham perseroan.
Lebih lanjut, perseroan berharap dengan pelaksanaan buyback akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham, serta meningkatkan kepercayaan investor. Sehingga, harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental perseroan yang sebenarnya.
“Perseroan berkeyakinan bahwa pembelian kembali saham tidak memberikan dampak buruk terhadap kegiatan usaha, serta pertumbuhan perseroan di masa mendatang,” lanjut manajemen.
Sebagai informasi, pada tahun 2021 lalu, ADRO telah melakukan pembelian kembali saham dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan berdasarkan POJK 2/2013. Periode pembelian kembali saham tersebut dilakukan dalam empat kali masa perpanjangan dengan periode yang terakhir adalah 16 September 2022 sampai dengan 16 Desember 2022.
Pada periode tersebut, perseroan telah melakukan pembelian kembali saham sebesar 1 miliar lembar saham atau 3,13% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
(Zuhirna Wulan Dilla)