Share

Nigeria Krisis Uang Tunai, Bank dan ATM Dikepung Warga

Mutiara Oktaviana, Okezone · Rabu 15 Februari 2023 14:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 15 320 2765399 nigeria-krisis-uang-tunai-bank-dan-atm-dikepung-warga-woUjzxLGUV.jpg Nigeria krisis uang tunai (Foto: BBC)

JAKARTA - Nigeria krisis uang tunai, bank dan ATM dikepung warga. Kondisi inilah yang membuat masyarakat panik, sebab mereka tak bisa memegang uang tunai.

Kekacauan pun terjadi di negara tersebut, adanya perkelahian di bank, patroli polisi hingga antrian ATM yang mengular di jalan-jalan sejak pagi. Gejolak di sektor perbankan negara ini telah merembet ke semua orang Nigeria, baik yang kaya maupun yang miskin. Hal ini dipicu oleh keputusan pemerintah Nigeria yang membuat orang-orang menukarkan mata uang lama mereka dengan uang kertas yang baru.

Melansir dari The Indian Express pada Rabu, (15/2/2023), keputusan tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengurangi korupsi dan mengatasi inflasi dua digit, menekan pemalsuan hingga mempromosikan transaksi tanpa uang tunai. Di mana hal tersebut telah melesat di luar kendali.

Namun sayangnya, kelangkaan uang kertas naira baru (uang kertas Nigeria) mengubah rencana yang sederhana menjadi krisis di seluruh negeri.

Menjelang tenggat waktu terakhir untuk menukarkan uang kertas lama, masyarakat di Nigeria berbondong-bondong bangun di malam hari sampai subuh hanya untuk mengantre di ATM yang masih berisi uang.

Sulitnya uang Naira ini membuat banyaknya masyarakat sulit untuk pergi, membeli stok makanan, transaksi jual beli hingga transaksi lainnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Seperti yang dirasakan pemilik toko di Lagos, Mohammed, mengatakan bahwa ia telah mendepositokan sekitar 150.000 naira (USD326) ke banknya dari hasil penjualan di toko pakaiannya, dengan harapan dapat menarik uang baru dari ATM. Ini adalah keputusan yang kini disesalinya.

"Mereka menipu kami untuk membawa semua uang lama kami. Sekarang saya harus mengantre di sini (di ATM) pada pukul 6 pagi, dan mereka akan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki uang untuk dikeluarkan. Saya tidak bisa membeli bahan makanan, telur, atau roti untuk anak-anak saya," ujarnya.

Senada dengan Mohammed, seorang warga bernama Abraham Osundiran juga menyebut dirinya kesulitan karena tak ada uang tunai, tak bisa berangkat bekerja untuk ongkos naik kendaraan. Meskipun sebagian warga Nigeria sudah menggunakan pembayaran digital, namun banyak sekali orang yang masih bergantung pada uang tunai.

"Saya belum makan hari ini, saya tak punya uang tunai lagi, saya tak sarapan agar bisa datang ke sini. Saya juga bingung dan tidak tahu apa yang akan saya makan hari ini," kata Abraham dikutip dari BBC.

Profesor Ekonomi Lagos Business School, Bongo Adi mengatakan bahwa kebijakan yang diluncurkan ini terlalu mendadak untuk menanamkan kepercayaan diri kepada jutaan orang yang tidak memiliki akses ke perbankan. Di mana negara tersebut sebanyak 40% populasinya belum memiliki rekening bank.

β€˜β€™Nigeria tidak punya pilihan selain menerima pembayaran mobile, tetapi apakah ini cara yang tepat?’,’’ katanya dikutip dari The Indian Express.

Melansir BBC, batas waktu untuk berhenti menggunakan uang kertas naira lama pada awalnya adalah 31 Januari, namun diperpanjang hingga 10 Februari untuk memberikan bank-bank lebih banyak waktu untuk meluncurkan uang kertas baru.

Pengacara mereka juga berargumen bahwa kebijakan pemerintah telah menyebabkan "situasi yang menyiksa yang hampir mengarah pada anarki di negara tersebut".

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini