JAKARTA - Ternyata ini perusahaan milik Boenjamin Setiawan. Boenjamin Setiawan merupakan pendiri Kalbe Farma yang berawal dari garasi bersama lima saudaranya pada 1966.
Boenjamin Setiawan memiliki gelar doktor di bidang farmakologi. Kini Kalbe Farma menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.
Kalbe Group berkembang mempunyai lini bisnis seperti farmasi, makanan kesehatan, bisnis pengepakan, distribusi, pergudangan, sarana riset modern, pendidikan (Kalbis Institute) dan rumah sakit.
Awalnya Kalbe menggarap obat-obat etikal (obat dengan resep dokter), dan berlanjut memproduksi obat-obat bebas (over the counter/OTC). Beberapa produk yang dikembangkan antara lain Promag, obat batuk Wood's, Neuralgin, Mixagrip, Komix, Extra Joss dan Prenagen .
BACA JUGA: Mengintip Harta Kekayaan Boenjamin Setiawan Pendiri Kalbe Farma
Dr. Boen sapaan akrabnya juga memiliki latar belakang akademis, khususnya di bidang farmakologi dan farmakinetik. Dia meraih gelar dokter dari Universitas Indonesia dan Ph.D. bidang farmakologi dari University of California, AS.
Sebelum terjun ke bidang bisnis, dia sempat beberapa tahun menjadi dosen. Sepulang dari sekolah di AS, dia mencoba peruntungan dengan menggeluti dan mengembangkan bisnis farmasi, dengan mendirikan Kalbe Farma Group.
Dr Boen lahir pada 23 September 1933 di Tegal, Jawa Tengah.
Selain Kalbe Farma, Dr Boen juga merupakan pendiri Rumah Sakit Mitra Keluarga pada 1989.
Dr Boen mengendalikan Mitra Keluarga yang sudah go public, yang mengoperasikan sebanyak 25 rumah sakit.
Dengan bisnisnya ini, Dr Boen masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2022 versi Forbes. Dr Boen menduduki peringkat 8 dengan harta kekayaan USD4,8 miliar atau setara Rp72,4 triliun. Demikian seperti dilansir Forbes, Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Kisah Perjalanan Boenjamin Setiawan
Ternyata, Boenjamin Setiawan anak yang lahir dari keluarga tukang kerupuk sederhana, Boenjamin Setiawan memulai pendidikan Sekolah Dasar di Tegal. Setelah tamat SD, dia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan SMP dan SMA-nya.
Setelah lulus SMA, Boenjamin kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus sebagai dokter pada 1958.
Boenjamin kemudian melanjutkan pendidikannya keluar negeri yaitu di University of California. Di sana dia mendapat gelar Ph.D dengan disertasi berjudul The Inhibition of Alcohol Dehydrogenate by Chlor Promazine, an Other Phcnothiazinc Derivatif.
Sebelum terjun ke bidang bisnis, Dr. Boen sempat mengajar sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia selama beberapa tahun.
(Dani Jumadil Akhir)