"Waktunya tepat bagi saya, dan saya merasa mampu melakukan hal ini karena kami memiliki tim kepemimpinan yang luar biasa di YouTube, saat saya bergabung dengan YouTube sembilan tahun lalu, salah satu prioritas pertama saya adalah membawa tim kepemimpinan yang luar biasa," tambahnya.
Wojcicki telah lama menjalin hubungan baik dengan pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, yang ia izinkan untuk bekerja di rumahnya di Menlo Park, California, saat mendirikan Google. Page dan Brin menyewa ruang garasi tersebut dengan biaya USD1.700 per bulan darinya. Wojcicki saat itu bekerja di departemen pemasaran di Intel.
Pada tahun 2006, ia mendukung akuisisi YouTube senilai USD1,65 miliar. Wojcicki bergabung dengan Google pada tahun 1999 dan mengawasi desain dan pembuatan produk periklanan dan analisis Google selama 14 tahun.
Dalam beberapa tahun terakhir, YouTube telah memperluas jejak fisiknya di berbagai wilayah seperti New York dan di dekat kantor pusatnya di San Bruno, California.
Selama masa jabatannya, ia mengawasi ekspansi perusahaan yang cepat untuk menjadi platform video terbesar di dunia. YouTube kini memiliki lebih dari 2,5 miliar pengguna aktif bulanan dan lebih dari 500 jam konten diunggah ke platform ini setiap menitnya, demikian ungkap perusahaan.
Pertumbuhan yang cepat ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk membendungnya. Google dan YouTube harus membayar USD170 juta pada tahun 2019 untuk menyelesaikan sebuah kasus di mana platform video tersebut diduga melanggar undang-undang privasi anak-anak. Wojcicki juga mendapat kecaman selama pemilu 2020 dan pandemi Covid-19 karena platform ini berjuang untuk mengatasi kampanye misinformasi dan disinformasi.
Postingan blog Wojcicki mengatakan bahwa ia menghabiskan hampir 15 tahun dalam karirnya bekerja dengan Mohan, pimpinan baru YouTube, "pertama kali ketika ia datang ke Google dengan akuisisi DoubleClick pada tahun 2007 dan seiring dengan perannya yang berkembang menjadi SVP Iklan Display dan Video."
YouTube telah menghadapi tekanan dalam beberapa tahun terakhir di tengah meningkatnya popularitas media sosial, yaitu TikTok, yang telah mencoba untuk bersaing melalui platform video pendeknya, Shorts. YouTube membukukan pendapatan iklan sebesar USD7,96 miliar selama kuartal keempat, yang tidak sesuai dengan ekspektasi para analis dan turun 8% dari tahun sebelumnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)