JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia Tbk meraih laba sebesar Rp2,04 triliun, turun 7,4% dari Rp2,20 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan terutama oleh penurunan loan yields akibat persaingan ketat di industri, serta penurunan pendapatan dari Global Markets (GM), Bancassurance dan Wealth Management.
Namun demikian, Bank mencatat biaya dana (cost of funds) membaik dan membukukan provisi yang lebih rendah, seiring dengan membaiknya kualitas kredit. Perseroan menyebutkan, marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat sebesar 36 bps menjadi 5,1% pada Desember 2022, didukung oleh biaya dana yang lebih rendah dan saldo CASA yang lebih tinggi, serta pertumbuhan pembiayaan otomotif (auto-loan) dengan marjin yang lebih tinggi.
Bank mencatat pendapatan fee (fee-based income) turun 15,8%, disebabkan oleh pendapatan fee Global Market yang turun 62,7% Y-o-Y akibat kenaikan suku bunga global dan volatilitas pasar. Namun demikian, pendapatan dari layanan valas ritel telah mengalami perbaikan yang berasal dari kantor-kantor cabang di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Total kredit tumbuh 5,9% menjadi Rp107,82 triliun dari Rp101,77 triliun pada tahun sebelumnya yang didukung oleh peningkatan pembiayaan pada segmen korporasi dan ritel. Kredit segmen korporasi yaitu, Global Banking, tumbuh 7,1% menjadi Rp40,65 triliun dari Rp37,95 triliun pada tahun sebelumnya, sedangkan total kredit Community Financial Services (CFS) Ritel dan Non-Ritel tumbuh 5,2% menjadi Rp67,17 triliun dari Rp63,82 triliun.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, perseroan telah membukukan pertumbuhan positif pada kredit konsolidasian di tengah situasi pasar yang kembali pulih di sepanjang tahun meskipun masih terimbas oleh volatilitas pasar global.
Follow Berita Okezone di Google News