WTON tercatat membukukan omzet kontrak baru sebesar Rp7,01 triliun pada akhir Desember 2022. Angka ini mengalami kenaikan YoY hingga 34,54% atau sebesar Rp5,21 triliun dari 2021. Perolehan kontrak baru ini berasal dari swasta 58,15%, WIKA 26,72%, BUMN 13,13% dan pemerintah 2%.
Kinerja WTON hingga akhir tahun 2022 tersebut didukung oleh sejumlah proyek di antaranya proyek Jalan Tol Ancol Timur–Pluit, Jaringan Distribusi Listrik, Jalan Tol Semarang–Demak, Proyek Manyar Smelter, dan sejumlah proyek lainnya.
Di kuartal tiga 2022 kemarin, WTON membukukan laba bersih perseroan melejit 76,34% menjadi Rp 90,44 miliar dari pada periode serupa tahun lalu sebesar Rp 51,29 miliar. Peningkatan angka laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan usaha yang naik signifikan sebesar 47,96% menjadi Rp 3,67 triliun dibandingkan periode September 2021 sebesar Rp 2,48 triliun.
Perseroan menyebutkan, pertumbuhan pendapatan dikontribusikan dari penjualan produk putar sebesar Rp2,10 triliun atau melonjak 111% dibandingkan kuartal III-2021 sebesar Rp992 miliar.
Selain itu, pendapatan dari produk non putar juga mengalami peningkatan sekitar 14,4% dari semula Rp 1,174 triliun menjadi Rp 1,34 triliun. Dengan begitu, maka total pendapatan perseroan dari penjualan segmen produk menembus Rp 3,44 trilun.
(Taufik Fajar)