JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapat enam kontrak untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara senilai Rp4,16 triliun. Manajemen WSKT menyebut pendanaan dari enam proyek senilai Rp4,16 triliun tersebut berasal dari skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun pemerintah diperkirakan menggelontorkan dana hingga Rp23,9 triliun untuk pengembangan IKN.
Melansir Harian Neraca, Selasa (7/3/2023), perseroan mengungkapkan, ke depan akan ada banyak kemungkinan bagi perseroan untuk mulai mengincar skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan proyek IKN dalam waktu dekat. Manajemen menyebut proyek IKN memiliki risiko keuangan yang relatif rendah karena skema pembayaran berdasarkan uang muka 15 untuk mulai pembangunan, dan nantinya akan dicicil berdasarkan perkembangan pembangunan.
Adapun skema pembayaran IKN membantu WSKT untuk meminimalisir kebutuhan mencari pendanaan eksternal yang dapat meningkatkan liabilitas dan beban bunga. Salah satu proyek yang dikerjakan WSKT di IKN adalah pembangunan Tol Ruas 5A: Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang. Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp2,2 triliun. Adapun proyek tersebut merupakan joint operation (JO) dimana WSKT memiliki porsi 50% kepemilikan, PT Nindya Karya (Persero) 35%, dan PT Modern Widya Tehnical 15%. Proyek ini memiliki panjang 6,7 kilometer dengan pembangunan yang sudah mencapai 10,39%. Tol ini ditargetkan rampung pada semester I/2024.
Berikutnya adalah pembangunan jalur pekerjaan atau jalan logistik pembangunan Ruas 4 Lingkar Sepaku. Nilai kontrak dari proyek tersebut mencapai Rp181,79 miliar. WSKT tercatat memiliki 70% kepemilikan dari JO tersebut. Sementara 30% sisanya dipegang oleh PT Guntur Satria Perkasa. Adapun WSKT memiliki porsi pembangunan hingga Rp127,25 miliar dari proyek ini. Pembangunan proyek ini baru mencapai 14,76% dari target 20,62%. Hal ini disebabkan oleh proses pembebasan lahan yang masih terhambat. Proyek ini ditargetkan rampung pada semester I/2024.