"Daya belinya menurun. Mungkin karena banyak yang mudik. Jadi uangnya untuk mudik. Terus juga waktu itu (ada isu) resesi," ungkap Sahrul.
Begitu juga dengan pedagang lainnya bernama Vina juga menuturkan hal serupa. Konsumen yang datang ke lapaknya sepi dari pelanggan luar daerah. Sebab, kata dia, konsumen luar daerah adalah konsumen yang mendominasi Pasar Tanah Abang dibandingkan konsumen lokal.
"Sepi sekarang. Yang dari luar daerah pada mudik kali ya. Karena pembeli di sini mayoritas dari luar daerah. Untuk hari ini yang beli cuma konsumen lokal," ucapnya.
Vina bilang, ada perbandingan antara pembeli luar daerah dengan pembeli lokal.
Adapun perbedaannya dari jumlah pembelian. Kata Vina, pembeli luar daerah suka membeli dalam jumlah banyak. Sedangkan konsumen lokal hanya membeli satuan.
Saat dihubungi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N. Mandey mengatakan bahwa jumlah pengunjung pasar tradisional tahun ini berkurang, hal itu karena efek masyarakat yang banyak mudik. Sehingga masyarakat menengah ke bawah memilih untuk berhemat untuk pengeluaran perjalanan mudik.
"Masyarakat menengah ke bawah seperti pasar-pasar Tanah Abang justru berkurang pengunjungnya, karena memang masyarakat level marjinal menahan konsumsi. Ditahan-tahan untuk persiapan mudik, kan ada spending transport besar tahun ini,” ujarnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)