Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Fakta Harta Miliarder Rusia Makin Banyak

Hana Wahyuti , Jurnalis-Minggu, 30 April 2023 |09:06 WIB
7 Fakta Harta Miliarder Rusia Makin Banyak
Harta Orang Kaya Rusia Meningkat. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Miliarder Rusia berhasil meningkatkan harta kekayaan mereka hingga dalam setahun terakhir.

Mengutip data Forbes edisi Rusia, kekayaan tersebut meroket karena tingginya harga sumber daya alam dan pemulihan dari kerugian besar tepat setelah perang Ukraina dimulai.

Okezone merangkum fakta-fakta para Taipan Rusia yang hartanya meningkat, Minggu (30/4/2023):

1. Jumlah Harta kekayaan miliarder Rusia

Miliarder Rusia berhasil meningkatkan harta kekayaan mereka hingga USD152 miliar atau setara Rp2.268 triliun dalam setahun terakhir.

2. Bertambah 22 Orang miliarder Rusia dari tahun lalu

Ada 110 konglomerat Rusia yang masuk dalam daftar atau bertambah 22 orang dari tahun lalu. Disebutkan pula bahwa total kekayaan mereka meningkat menjadi USD505 miliar pada tahun ini dari USD353 miliar di 2022.

Daftar konglomerat tersebut seharusnya lebih panjang jika lima miliarder tidak meninggalkan kewarganegaraan Rusia. Taipan tersebut adalah pendiri DST Global Yuri Milner, pendiri Revolut Nikolay Storonsky, pendiri Freedom Finance Timur Turlov, dan salah satu pendiri JetBrains Sergei Dmitriev dan Valentin Kipyatkov.

3. Miliarder Rusia meraup cuan dari usaha pupuk

Andrei Melnichenko meraup cuan dari industri pupuk. Dirinya tercatat menjadi orang terkaya di Rusia dengan perkiraan kekayaan USD25,2 miliar atau lebih dari dua kali lipat dari perkiraan kekayaannya pada tahun lalu.

4. Produsen nikel olahan peringkat kedua terkaya di Rusia

Lalu Vladimir Potanin, presiden dan pemegang saham terbesar Nornickel, produsen paladium dan nikel olahan terbesar di dunia. Dirinya menduduki peringkat kedua terkaya di Rusia dengan kekayaan USD23,7 miliar.

5. Total kekayaan miliarder Rusia

Sebenarnya Forbes mencatat total kekayaan miliarder Rusia mencapai USD606 miliar pada 2021, sebelum perang dimulai. Namun setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia menyerbu ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Barat serangkaian sanksi paling berat dikenakan pada Rusia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement