"Dengan semakin penggunaannya local currency, tentu biaya transaksi lebih murah, dan risiko nilai tukarnya itu juga lebih rendah. Yang dulunya harus dikonversikan ke dolar, dolar ke local currency, sekarang kan tidak melalui dolar lagi. Itu yang terus dilakukan. Dan ini juga dilakukan ke berbagai negara," jelas Perry.
Dia mengatakan, memang sejauh ini masih sebagian besar transaksi dunia masih menggunakan dolar. Tetapi, seperti data yang sudah dirilis oleh IMF beberapa waktu lalu, penggunaan dolar dalam transaksi perdagangan terus menurun.
"Yang dulunya 70%, turun, turun, turun, sekarang mendekati 50%. Dan ini yang kita sebut diversifikasi currency yang semakin mendukung stabilitas moneter, nilai tukar, dan juga stabilitas sistem keuangan global," pungkas Perry.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)