JAKARTA – Data neraca perdagangan Indonesia menjadi pendorong laju IHSG. Perdagangan IHSG ditutup menguat seiring dengan surplus neraca perdagangan Indonesia periode April 2023.
”Ekspor dalam negeri melanjutkan kinerja kontraktif, bahkan pelemahannya lebih dalam hingga minus 29,4% pada April 2023. Hal yang sama terjadi pada kinerja impor yang sebesar minus 22,32% dimana pelemahan kinerja menjadi lebih dalam. Meski demikian, neraca dagang masih mencetak surplus," kata tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dilansir dari Harian Neraca, Selasa (16/5/2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD3,94 miliar periode April 2023, atau tiga tahun secara berturut-turut neraca perdagangan mengalami surplus. Surplus tersebut dibentuk dari nilai ekspor periode April 2023 sebesar USD18,03 miliar dan nilai impor sebesar USD15,35 miliar.
Berdasarkan komoditas, surplus neraca perdagangan masih ditopang oleh komoditas non migas yang mencatat surplus USD5,64 miliar, sementara komoditas migas defisit sebesar USD1,70 miliar. Berdasarkan indeks sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat di mana sektor barang konsumen primer paling tinggi yaitu 1,15%, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing-masing 1,48% dan 0,62%.