Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Tetap Waspada meski Semua Indikator Ekonomi Positif, Kenapa?

Michelle Natalia , Jurnalis-Selasa, 23 Mei 2023 |07:41 WIB
Sri Mulyani Tetap Waspada meski Semua Indikator Ekonomi Positif, Kenapa?
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Okezone.com/DJP)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa APBN dalam kinerja positif hingga akhir April 2023.

Pendapatan negara mencapai Rp1.000,5 triliun atau 40,6% dari target APBN 2023 dan tumbuh 17,3% (yoy). Realisasi Belanja Negara mencapai Rp765,8 triliun, mencapai 25,0% dari pagu APBN atau tumbuh 2,0% (yoy).

"APBN masih mencatatkan surplus Rp234,7 triliun atau 1,12% PDB, naik dari surplus bulan Maret Rp128,5 triliun atau 0,61% terhadap PDB. Keseimbangan primer juga masih tercatat positif sebesar Rp374,3 triliun," terang Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, dikutip Selasa (23/5/2023).

Setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03% (yoy) pada triwulan pertama 2023, berbagai indikator perekonomian juga memberikan sinyal keberlanjutan momentum pemulihan ekonomi pada triwulan kedua tahun 2023.

"Di saat PMI Manufaktur global mengalami kontraksi 8 bulan berturut-turut, PMI Manufaktur Indonesia melanjutkan ekspansi di level 52,7 dibandingkan 51,9 di Maret 2023. Aktivitas konsumsi juga terjaga dengan indeks keyakinan konsumen bulan April 126,1 dibandingkan bulan Maret di posisi 123,3," ungkap Sri.

Selain itu, inflasi Indonesia pada periode Ramadan dan Idulfitri lalu sangat terkendali di angka 4,33% (yoy). Sejalan dengan hal ini, inflasi global secara umum juga mulai menurun sehingga diharapkan respons dari pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara juga ikut melandai.

"Di sisi lain, nilai ekspor Indonesia kumulatif Januari-Apr 2023 mencapai USD86,4 miliar, mengalami penurunan 7,6% dari periode yang sama tahun 2022. Namun, permintaan ekspor produk unggulan Indonesia masih kuat, tercermin dari pertumbuhan volume ekspor yang mencapai 19,4%. Surplus neraca perdagangan juga masih berlanjut memasuki bulan ke-36," jelas Sri.

APBN tetap solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi.

"Kinerja pendapatan cukup baik, sedangkan belanja masih perlu diakselerasi," ucapnya.

Sementara itu, pelemahan penerimaan sebagai dampak menurunnya harga komoditas global, potensi rambatan volatilitas pasar keuangan, dan dinamika ekonomi global juga terus diwaspadai.

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berjasa menjaga kinerja baik APBN. Mari kita jaga bersama seluruh capaian ini dengan tetap optimis, namun juga waspada..!" pungkas Sri.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement