Belum lagi pergerakan mudik yang angkanya mencapai 123,8 juta orang. Dengan begitu, perputaran uang akan mengerek konsumsi rumah tangga.
"Meski terbilang prediksi, saya justru sangat yakin pertumbuhan ekonomi di kuartal II akan lebih besar dari kuartal I. Mungkin akan tumbuh sekitar 5,1% sampai 5,2%," tuturnya.
Menurut Akbar, potensi melesatnya perekonomian nasional masih akan terus berlanjut. Berada di tahun politik, konsumsi rumah tangga akan tetap terjaga di level atas. Baik untuk produk makanan minuman, atau hal yang berkaitan dengan alat peraga kampanye.
"Dengan momentum politik, bukan tidak mungkin pertumbuhan akan tetap terjaga di atas 5%. Tinggal bagaimana kita bisa menjaga agar pesta demokrasi lima tahunan ini bisa berjalan kondusif," imbuhnya.
Terakhir, dia berpesan kepada pemerintah agar tidak terlena dengan pujian dari IMF. Begitu juga dengan seluruh pelaku usaha, agar tetap menjalankan bisnis dengan baik.
Bagi investor yang ingin menanamkan modalnya, segera realisasikan. Dengan begitu, perekonomian Tanah Air akan semakin melesat.
(Zuhirna Wulan Dilla)