JAKARTA - Menteri Luar Negeri China, Qin Gang melakukan pertemuan dengan CEO Tesla, Elon Musk.
Dikutip VOA di Jakarta, Rabu (31/5/2023) hubungan AS-China perlu saling menghormati sambil memuji industri kendaraan listrik negara itu.
BACA JUGA:
Hubungan AS-China sangat tegang setelah Amerika menembak jatuh balon China yang diyakini untuk mengumpulkan intelijen.
AS juga memperingatkan Beijing agar tidak memasok senjata ke Rusia untuk perang melawan Ukraina.
Kunjungan Musk muncul ketika Partai Komunis yang berkuasa berupaya menghidupkan kembali minat investor terhadap ekonomi China yang pertumbuhannya melambat.
BACA JUGA:
Perusahaan asing gelisah menyusul penggerebekan terhadap perusahaan konsultan dan mengingat hubungan tegang China dengan AS.
Qin mengatakan, China akan tanpa keragu-raguan mempromosikan hubungan tingkat tinggi yang terbuka dan menciptakan lingkungan bisnis yang berorientasi pasar.
Hal itu berdasar hukum dan internasional, menurut pernyataan itu.
"Pembangunan China adalah peluang bagi dunia," kata Qin.
Pasar kendaraan listrik China memiliki prospek pengembangan yang luas.
China menyumbang separuh dari penjualan kendaraan listrik dunia dan merupakan pabrik pertama Tesla di luar AS.
Tesla membuka pabrik mobil pertama yang sepenuhnya milik asing di China pada 2019, setelah Beijing melonggarkan pembatasan kepemilikan untuk meningkatkan persaingan dan mempercepat pengembangan industri.
(Zuhirna Wulan Dilla)