Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Sederet Kendala Bangun Smelter di Indonesia

Atikah Umiyani , Jurnalis-Senin, 12 Juni 2023 |19:01 WIB
Ini Sederet Kendala Bangun <i>Smelter</i> di Indonesia
Pembangunan Smelter (Foto: Okezone)
A
A
A

"Mereka ada yang sudah punya perjanjian dengan pihak sponsor walau kemudian kenyatannya tersendat. Lalu soal pasokan energi, PLN sudah komitmen akan membantu mereka," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto juga mengakui bahwa proyek hilirisasi mineral membutuhkan investasi yang cukup besar. Tak tanggung-tanggung, ia menyebutkan, proyek hilirisasi umumnya memerlukan investasi hingga lebih dari USD1 miliar.

"Saya jarang melihat proyek hilirisasi kurang dari USD1 miliar. Dengan struktur seperti itu, tidak hanya modal ekuitas yang diperlukan, tetapi juga pinjaman bank," ujarnya.

Seto menuturkan, banyak dukungan dari lembaga keuangan internasional, utamanya dari Tiongkok, untuk menyuntikkan modal mereka pada awal wacana proyek hilirisasi di Indonesia.

Hal itu kemudian diikuti dengan ketertarikan perbankan nasional terhadap pembiayaan hilirisasi.

Selain itu, lanjut Seto, bank-bank di Singapur cukup agresif dalam membiayai proyek hilirisasi di Indonesia. Hal itu tak lepas dari realita dimana hanya sekitar empat sampai lima perbankan dalam negeri yang berkompeten untuk membiayai proyek tersebut. Adapun rata-rata dari US$1 miliar itu, sebanyak 30% dari ekuitas dan 70% berasal dari pinjaman perbankan.

Dia menambahkan bahwa dalam kaca mata pihaknya, perusahaan tambang bauksit lokal dalam negeri yang terlibat proyek hilirisasi telah memiluki punya relasi khusus baik dengan perbankan domestik maupun perbankan asal Singapura sehingga peran pemerintah untuk menjembatani tidak begitu diperlukan.

"Tapi yang kita perlukan adalah edukasi ke perbankan, pengetahuan soal industrinya, supaya mereka bisa lebih capable dalam memberi pinjaman," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement