JAKARTA - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hatten Bali Tbk (WINE) memutuskan membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp5,31 miliar atau setara Rp1,95 per saham.
Dikutip Harian Neraca, Selasa (20/6/2023), dividen payout ratio (DPR) atau pembagian saham tersebut setara dengan 25% dari laba tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp21,23 miliar. Rapat tersebut juga menyetujui sisa laba sebesar Rp15,92 miliar akan digunakan sebagai cadangan modal.
Cadangan modal tersebut ditambah dari laba ditahan sebesar Rp3,11 miliar, alhasil total saldo cadangan modal tercatat sebesar Rp20,32 miliar.
Sepanjang 2022, emiten minuman beralkohol membukukan peningkatan penjualan sebesar 130,78% menjadi Rp189,38 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp82,06 miliar. Sementara itu, beban pokok penjualan ikut melonjak 119,10% secara tahunan menjadi Rp 98,53 miliar. Alhasil laba kotor WINE tercatat sebesar Rp90,84 miliar pada tahun lalu, meroket 144,91% dibandingkan Rp37,09 miliar pada 2021.
Sementara itu, untuk laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk, WINE meraih sebesar Rp21,23 miliar, berbalik dari rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp8,71 miliar pada 2021. WINE sendiri merupakan emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) 10 Januari 2023. WINE menawarkan 678 juta saham baru dengan harga Rp129 per saham.
Pada prospektus IPO, WINE berencana membagikan dividen dengan rasio 35% dari laba bersih untuk tahun buku 2023. Besaran dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi.
Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan naik sebesar 20%. Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Hatten Bali, Ketut Sumarwan pernah bilang, WINE cukup optimistis kinerja keuangan pada tahun 2023 akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya di 2022.
Adapun, optimistis tersebut didorong oleh tren konsumsi masyarakat yang naik dan pertumbuhan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara yang semakin besar.
Di kuartal pertama 2023, perseroan berhasil membalikkan posisi rugi bersih tahun berjalan Rp 118 juta menjadi laba bersih tahun berjalan senilai Rp 11,48 miliar. Posisi berbalik tersebut didukung atas lonjakan penjualan perseroan menjadi Rp 58,50 miliar pada kuartal I-2023, dibandingkan periode sama tahun lalu hanya Rp 24,75 miliar.
Kenaikan tersebut berimbas terhadap keberhasilan WINE membukukan laba operasional senilai Rp 13,39 miliar, dibandingkan dengan rugi operasional emncapai Rp 194,75 juta pada kuartal I-2022.
Lonjakan laba juga didukung kenaikan pendapatan lain-lain menjadi Rp 1,74 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu hanya Rp 122,76 juta. Pertumbuhan laba tersebut menjadikan perseroan mencetak laba per saham Rp 4,25, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan rugi per saham.
(Taufik Fajar)