JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mendorong penguatan neraca pangan daerah sebagai basis data dalam pengambilan kebijakan pangan di tingkat daerah.
Pasalnya neraca pangan daerah sangat penting untuk mengetahui kondisi ketersediaan dan kebutuhan pangan, kemudian untuk memprediksi apakah perlu melakukan intervensi antara lain melalui gerakan pangan murah maupun fasilitasi distribusi pangan.
"Penguatan data neraca pangan seperti yang dilakukan di tingkat pusat, juga harus dilakukan di Provinsi Bengkulu dan seluruh kabupaten kota agar dapat diambil kebijakan yang tepat sesuai kondisi yang real di lapangan," ujarnya, Sabtu (24/6/2023).
Menurutnya, keterlibatan daerah juga menjadi aspek penting dari upaya pengendalian inflasi nasional, karena laju inflasi di daerah berkontribusi terhadap laju inflasi nasional. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo agar semua pihak harus serius dalam menangani masalah pangan, tidak cukup secara makro tapi harus masuk ke mikro, detail, dan satu per satu.
"Upaya pengendalian harus sinergis dari pusat hingga daerah, karena itu setiap senin kita bersama Pak Mendagri dan seluruh kementerian/lembaga terkait serta pemerintah daerah di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota duduk bersama memberikan update serta sharing best practice paling efektif dalam mengendalikan inflasi. Bapak dan ibu silahkan pelajari, cari peluang dan implementasikan langsung di provinsi Bengkulu," ujar Arief.
Terdapat dua hal yang perlu dilakukan oleh daerah dalam kerangka pengendalian inflasi pangan, lanjutnya, yaitu penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan penyusunan neraca pangan daerah.