Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waduh! Perusahaan India Pakai Bahan Baku Deterjen Buat Sirop Obat Batuk

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Kamis, 29 Juni 2023 |10:09 WIB
Waduh! Perusahaan India Pakai Bahan Baku Deterjen Buat Sirop Obat Batuk
Produsen Sirop Obat dari India Pakai Bahan Baku Beracun. (Foto: Okezone.com/Istock)
A
A
A

JAKARTA - Produsen sirop obat, Marion Biotech diduga menggunakan bahan beracun untuk memproduksi oba-obatannya. Bahan 19 anak sudah menjadi korban keracunan saat mengkonsumsi sirop tersebut.

Perusahaan itu membeli bahan propylene glycol (PG) dari pedagang Maya Chemtech India. Namun menurut sumber di firma yang mengetahui penyelidikan Marion mengungkapkan bahwa Maya tidak memiliki lisensi untuk menjual bahan mutu farmasi dan hanya berurusan dengan mutu industri.

"Kami tidak tahu Marion akan menggunakannya untuk membuat sirop obat batuk," kata sumber yang menolak disebutkan namanya saat kasusnya diselidiki, dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (29/6/2023).

"Kami tidak diberi tahu di mana bahan kami digunakan," sambungnya.

Kedua sumber itu mengatakan sirop tersebut dibuat dengan kandungan PG tingkat industri. Di mana bahan beracun banyak digunakan dalam deterjen cair, antibeku, cat atau pelapis, dan untuk meningkatkan efektivitas pestisida.

"Marion membeli propilen glikol tingkat komersial. Mereka seharusnya mengambil kelas Farmakope India (mengacu pada standar nasional untuk komposisi produk farmasi)," kata sumber kedua, seorang penyelidik, yang menolak disebutkan namanya saat penyelidikan masih dilakukan.

Marion juga tidak menguji bahan tersebut sebelum menggunakannya dalam sirop yang dijualnya ke Uzbekistan, kata penyelidik tersebut.

Aturan obat-obatan dan kosmetik India mengatur bahwa produsen bertanggung jawab harus untuk memastikan keamanan bahan yang mereka gunakan.

Maya tidak menghadapi dakwaan, menurut sumber perusahaan, tetapi penyelidikan sedang berlangsung.

Asisten Pengontrol Obat-obatan Deepak Sharma menolak berkomentar. Dia mengatakan kasus itu sedang diselidiki oleh otoritas obat-obatan federal.

Marion, yang mengatakan berurusan dengan obat-obatan, produk herbal dan kosmetik, sebelumnya membantah melakukan kesalahan. Baik perusahaan, maupun regulator obat atau kementerian kesehatan India tidak menanggapi permintaan komentar.

Sebuah analisis yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Uzbekistan pada tahun lalu menunjukkan sirop obat batuk buatan Marion, Ambronol dan DOK-1 Max, mengandung racun diethylene glycol (DEG) dan ethylene glycol (EG) dalam jumlah yang tidak dapat diterima. Dan kandungan sebanyak itu sejatinya digunakan dalam produk yang bukan untuk dikonsumsi manusia.

Uzbekistan pada Januari menangkap empat orang sehubungan dengan 19 kematian tersebut, termasuk dua eksekutif di sebuah perusahaan yang mengimpor obat-obatan Marion

DEG dan EG digunakan oleh oknum sebagai pengganti propilen glikol karena lebih murah, menurut pakar manufaktur farmasi.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan awal bulan ini bahwa pada 2021, ketika harga propilen glikol melonjak, satu atau lebih pemasok mencampur cairan beracun yang lebih murah dengan bahan kimia yang sah.

Diminta untuk mengomentari bahan yang digunakan oleh Marion, juru bicara WHO mengatakan, "penting bahwa produsen produk hanya menggunakan pemasok yang memenuhi syarat."

Pengujian laboratorium pemerintah India pada Januari menemukan 22 sampel sirup buatan Marion "dipalsukan dan tiruan," kata pengawas obat negara itu pada Maret.

Pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh, tempat Marion bermarkas, membatalkan lisensi Marion pada Maret. Polisi menangkap tiga karyawannya dan mengeluarkan surat perintah penangkapan dua direktur. Ketiga karyawan tersebut telah dibebaskan dengan jaminan, kata petugas polisi Uttar Pradesh Vijay Kumar.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement