Indeks Dolar AS Kokoh meski Data Manufaktur Lebih Rendah
JAKARTA – Indeks dolar AS tetap kokoh pada perdagangan kemarin. Dolar tetap kuat meski data sektor manufaktur AS terus berada di bawah tekanan pada bulan Juni, dengan indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) turun menjadi 46 dari 46,9 pada bulan Mei .
Melansir Xinhua, Selasa (4/7/2023), indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,07% menjadi 102,9857 pada akhir perdagangan.
PMI manufaktur AS membaca 46% pada bulan Juni, 0,9 poin persentase lebih rendah dari 46,9% yang tercatat pada bulan Mei, menurut data yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management (ISM) pada hari Senin.
Mengenai ekonomi secara keseluruhan, angka ini menunjukkan kontraksi bulan ketujuh setelah periode ekspansi 30 bulan, kata ISM dalam laporannya.
Menurut laporan tersebut, indeks pesanan baru tetap berada di wilayah kontraksi sebesar 45,6%, 3 poin persentase lebih tinggi dari angka 42,6% yang tercatat di bulan Mei. Pembacaan indeks produksi 46,7% adalah penurunan 4,4 poin persentase dibandingkan dengan angka Mei 51,1%.
Sementara itu, indeks harga tercatat 41,8%, turun 2,4 poin persentase dibandingkan angka Mei 44,2%. Indeks simpanan pesanan terdaftar 38,7%, 1,2 poin persentase lebih tinggi dari pembacaan Mei 37,5%. Indeks ketenagakerjaan turun ke dalam kontraksi, tercatat 48,1%, turun 3,3 poin persentase dari pembacaan bulan Mei sebesar 51,4%.
