Kemudian, sekitar 35% dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada kegiatan pemeliharaan kapasitas kelengkapan seperti pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing, serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) di Kolaka, Tanjung Pandan, dan Labuan Bajo.
BACA JUGA:
Adapun, realisasi belanja modal perseroan hingga semester pertama tahun ini tercatat sebesar 40%, yang dianggarkan untuk investasi pembelian Aset AWB Offshore untuk meningkatkan kapasitas bisnis hulu. Perseroan juga telah merealisasikan belanja modal untuk penambahan armada mobil tangki.
“Hal itu guna memperkuat kemampuan perseroan dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat pada jasa distribusi dan logistik energi di seluruh negeri,” kata Jayanty.
Dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, kata Jayanty, perseroan terus berkomitmen untuk siap berinvestasi dan melanjutkan kinerjanya melalui beberapa strategi di antaranya, melakukan penguatan operational excellence, peningkatan kapasitas, serta pengembangan bisnis yang pada akhirnya memberikan kontribusi signifikan rantai pasokan energi, juga mendukung agenda pembangunan negara dan mendorong kemajuan bisnis yang berkelanjutan.
(Zuhirna Wulan Dilla)