5 Fakta Mengejutkan Gas Elpiji 3 Kg Langka, Begini Pengakuan Pengusaha
4. Subsidi Tak Tepat Sasaran
Subsidi dianggap masih banyak yang belum tepat sasaran. Dari sisi aturan, sudah jelas diatur dalam perundangan, namun implementasi di lapangan banyak berkata lain.
Haris menyayangkan bahwa masih terdapat celah untuk melakukan penyelewengan dari aturan yang sudah ada. Menurutnya, jika itu terus terjadi kemungkinan besar penyebabnya berada di agen atau pangkalan itu sendiri.
“Dampak kelangkaan yang dirasakan hingga saat ini salah satunya karena belum diimplementasikannya subsidi tepat sasaran. Sudah ada aturan peruntukan subsidi dari pangkalan, yakni 80% untuk masyarakat dan 20% untuk pedagang eceran, namun pelaksanaan di lapangan sulit dilaksanakan. Saya khawatir karena aturannya membuka celah penyelewengan, nantinya agen atau pangkalan yang harus menanggung sanksinya,” ungkap Haris.
Pihak yang berhak mendapatkan gas elpiji 3 kg subsidi menurut data pemerintah, hanya sekitar 60 juta dari total 88 juta rumah tangga. Artinya hanya 68% rumah tangga yang boleh membeli gas elpiji 3 kg.
5. Oknum Nakal
Pada waktu yang sama ketika Medan mengalami kelangkaan elpiji, Haris mendengar kabar bahwa terdapat oknum yang melakukan pengoplosan gas elpiji 3 Kg menjadi varian di atasnya
“Masih ditemukan adanya indikasi ELPIJI 3 Kilogram yang dioplos menjadi ELPIJI 5 Kilogram dan 12 Kilogram,” ujarnya.
(Taufik Fajar)
