Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Fakta Bansos dan BLT Tetap Cair di 2024

Nasya Emmanuela Lilipaly , Jurnalis-Minggu, 20 Agustus 2023 |07:16 WIB
6 Fakta Bansos dan BLT Tetap Cair di 2024
6 Fakta Bansos di 2024. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menyiapkan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2024.

Nilai yang diusulkan dalam perlinsos sebesar Rp503,7 triliun hingga Rp546,9 triliun. Tetapi, menurut informasi dana yang dialokasikan hanya Rp493,5 triliun.

Hal tersebut membuat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yakni Suharso Monoarfa angkat bicara, karena nilai tersebut tidak akan berpengaruh dalam mengentas kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia.

Berikut ini dirangkum Okezone, fakta-fakta mengenai Bansos dan BLT yang akan cair di tahun 2024 tetapi mengalami penurunan. Minggu (20/8/2024).

1. Alokasi Dana Lebih Tinggi dibandingkan Tahun Lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran perlinsos dialokasikan sebesar Rp493,5 triliun, lebih tinggi dari outlook APBN 2023 yang senilai Rp439,1 triliun.

“Tahun depan perlinsos kami tingkatkan 12,4%, mendekati anggaran saat tahun terjadinya pandemi, karena komitmen kami menurunkan kemiskinan ekstrem,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta seperti dilansir Antara.

2. Rincian Anggaran Perlinsos

Secara lebih rinci, peningkatan anggaran perlinsos mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako yang naik sebesar Rp7,4 triliun menjadi Rp81,2 triliun.

Kemudian, anggaran untuk Program Indonesia Pintar (PIP), KIP Kuliah, Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN), bantuan iuran pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja (PBPU BP) kelas III, serta bansos lainnya ditingkatkan sebesar Rp10,3 triliun. Dengan demikian, anggaran untuk program-program tersebut menjadi Rp82,3 triliun.

3. Peningkatan Efektivitas terhadap Penerima Bantuan Bansos

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pihaknya lebih akan fokus peningkatan efektivitas terhadap penerima bantuan perlinsos.

"Jadi dengan kita investasi di regsosek ini kita harap mudah-mudahan penerima manfaatnya itu lebih akurat. Sehingga kita koreksi dan menurunkan sedikit anggarannya," katanya.

4. Penerima Manfaat Perlinsos Bisa Berkurang

Menurut Suharso, penerima manfaat dari perlinsos tersebut tetap bahkan bisa berkurang. Tetapi, tidak dipungkiri juga jumlahnya juga bisa tetap, tidak mengalami penurunan ataupun peningkatan.

5. Jumlah Kemiskinan Ekstrem Menurun

Berdasarkan data jumlah kemiskinan Indonesia saat ini sudah mengalami penurunan.

"Tahun lalu kita mencapai 9,5 dan triwulan pertama tahun 2023 ini kita menjadi 9,36%. Kemudian juga terkait kemiskinan extreme yang pada bulan Maret 2023 telah mencapai 1,12%. Jadi ada penurunan 0,62% dibandingkan tahun 2022," Jelas Suharso. .

6. Subsidi Energi dan Nonenergi

Selain program bansos, anggaran perlinsos itu juga akan disalurkan untuk subsidi energi dan nonenergi. Anggaran subsidi energi menyasar subsidi listrik, bahan bakar minyak (BBM), dan LPG 3 kilogram dengan nilai Rp185,9 triliun.

Menurut informasi, anggaran subsidi non-energi mengalami kenaikan menjadi Rp114,3 triliun. Subsidi non-energi diarahkan untuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), subsidi perumahan, subsidi PSO, dan subsidi pupuk.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement