Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengungkap Dinasti Bupati Klaten

Sri Kurnia Ningsih , Jurnalis-Rabu, 23 Agustus 2023 |20:01 WIB
Mengungkap Dinasti Bupati Klaten
Dinasti Bupati Klaten (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Dinasti Bupati Klaten menarik untuk diulas dalam artikel ini. Pelaksanaan Pilkada di Indonesia merupakan salah satu bentuk komitmen negara untuk mewujudkan negara yang demokratis.

Salah satu tujuannya adalah untuk memilih pemimpin daerah yang berkualitas dan amanah, melansir dari Okezone, Rabu (23/8/2023).

Namun, dalam pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Klaten, khususnya yang terjadi pada tahun 2015, justru memperlihatkan sisi lain dari demokrasi Politik di Indonesia.

Sejak Orde Baru tumbang, pasca reformasi 1998 sampai sekarang, tampuk pemerintahan di Kabupaten Klaten hanya berkutat pada dua pasangan suami-istri. Dua pasutri itu Haryanto Wibowo - Sri Hartini dan Sunarna - Sri Mulyani. Mereka bergantian menjabat Bupati Klaten hampir 22 tahun.

Komisioner KPU Kabupaten Klaten Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi dan SDM, Wandyo Supriyanto mengatakan, Haryanto Wibowo adalah bupati pertama di Klaten pasca reformasi. Haryanto dan wakilnya, Wisnu Hardono, dipilih DPRD.

"Pasca Reformasi, yang jadi Bupati Haryanto Wibowo (tahun 2000). Berdasarkan UU 22/1999, yang berhak memilih bupati saat itu DPRD, belum ada pilkada langsung," kata Wandyo, pada Sabtu 5 Febuari 2022 silam.

Dengan itulah, kekuasaan politik tertinggi di Klaten membikin kita sadar bahwa ajang pemilihan daerah tak ubahnya cuma bagi-bagi jatah antarpasangan suami-istri.

Ketika periode jabatan Sunarna habis, Sri Hartini naik ke tampuk kepemimpinan. Pada 2016, dia dilantik bersama Sri Mulyani, yang notabene istri dari Sunarna. Pasangan ini lantas menyabet gelar sebagai pasangan perempuan pertama yang memimpin daerah di Indonesia.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement