Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IMF Buka-bukaan soal Koridor Ekonomi Baru Joe Biden

Kharisma Rizkika Rahmawati , Jurnalis-Senin, 11 September 2023 |14:23 WIB
IMF Buka-bukaan soal Koridor Ekonomi Baru Joe Biden
IMF buka-bukaan soal koridor ekonomi baru Joe Biden (Foto: Reuters)
A
A
A

Kesepakatan ini menggarisbawahi tidak hanya kemitraan yang berkembang antara India dan AS, tetapi juga urgensi dan tekad mereka dalam meyakinkan dunia bahwa mereka mewakili proposisi strategis yang lebih layak dalam memfasilitasi kebutuhan pembangunan di Selatan Global.

Pada kenyataannya, koridor ekonomi yang didukung oleh Biden ini akan menambah investasi infrastruktur yang sudah ada di wilayah-wilayah yang terlibat. Negara-negara yang terlibat akan bertemu dalam dua bulan ke depan untuk mengembangkan dan berkomitmen terhadap rencana aksi dengan jadwal yang relevan, yang semuanya masih kurang pada saat ini.

"Di dunia di mana kita belajar dari Covid dan perang (Ukraina), bahwa rantai pasokan perlu diperkuat, perlu didiversifikasi, dan konektivitas sangat penting," kata Georgieva kepada CNBC dalam wawancara eksklusif.

"Semakin banyak investasi dalam konektivitas infrastruktur, semakin banyak platform untuk perdagangan antar negara, semakin baik untuk negara-negara yang terlibat, tetapi juga untuk ekonomi dunia karena perluasan jaringan transportasi, jaringan komunikasi dan perdagangan memiliki dampak positif," imbuhnya.

Selain itu, reformasi bank multilateral yang merupakan salah satu isu dalam agenda, termasuk di dalamnya bahasan tentang membangun kerangka kerja global untuk merestrukturisasi utang negara, terutama untuk negara-negara berkembang yang rentan.

International Monetary Fund (IMF) memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi setelah serangkaian guncangan besar berjalan lambat dan tidak merata, dengan prospek pertumbuhan dalam jangka menengah yang paling lemah dalam beberapa dekade dalam lingkungan dengan inflasi yang sangat tinggi, tingkat suku bunga yang tinggi, dan fragmentasi yang berkembang.

"Dan saya menyerukan kepada para anggota kami untuk memperkuat jaring pengaman keuangan global," kata Georgieva secara terpisah pada hari Minggu dalam sebuah siaran pers, yang dirilis tidak lama setelah KTT G20 secara resmi berakhir.

"Sejak dimulainya pandemi, IMF telah menyuntikkan cadangan dan likuiditas sebesar USD1 triliun melalui pinjaman kepada hampir 100 negara dan alokasi yang bersejarah, dan saya berterima kasih kepada para anggota kami yang telah membantu kami mencapai target menyalurkan USD100 miliar kepada negara-negara yang rentan," pungkasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement