Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Keuntungan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Hafizhuddin , Jurnalis-Rabu, 13 September 2023 |21:01 WIB
Keuntungan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?
Keuntungan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: MPI)
A
A
A

KCJB bisa mencapai tujuan dengan waktu tempuh tak lebih dari satu jam. Belum diketahui waktu tepatnya ketika sudah benar-benar mulai dioperasikan secara komersial, karena pihak KCIC masih terus melakukan percobaan. Namun rentang waktu yang digunakan untuk rute perjalanan terjauh berada di kisaran 30 menit hingga 50 menit, tergantung kereta hendak dipacu dengan kecepatan setinggi apa. Itu dicapai dengan rute perjalanan kereta cepat terjauh yang mencapai 142 km dengan 4 stasiun pemberhentian; Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar.

Sementara itu, KA Argo Parahyangan yang ingin mencapai tujuan Bandung atau Jakarta bisa memakan waktu mulai dari 2 jam 40 menit hingga 3 jam. Rute perjalanannya mencapai 173 km dengan pemberhentian di 4-5 stasiun.

Lebih lanjut, belum diketahui berapa kecepatan operasional KCJB nantinya, namun kecepatannya bisa mencapai maksimum hingga 385 km/jam. Sedangkan KA Argo Parahyangan memiliki kecepatan operasional 60 km/jam—120 km/jam.

2. Kurangi Kemacetan di Jalanan

Keberadaan kereta cepat bisa mengurangi kemacetan di jalanan. Hal itu bisa tercapai bila banyak pengguna kendaraan pribadi mau beralih menggunakan kereta. Sehingga nantinya opsi perjalanan Jakarta-Bandung akan lebih bervariasi dan akhirnya membuat volume kendaraan pribadi di jalanan turut berkurang.

Poin ini bisa tercapai di antaranya bila penumpang merasa waktu tempuh yang lebih cepat memang berharga dan moda transportasi KCJB terasa lebih modern daripada pendahulunya Argo Parahyangan.

3. Tarif Diskon

Keuntungan lainnya menaiki Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah mendapatkan diskon tarif menjadi Rp250 ribu pada 3 tahun pertamanya beroperasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, yang mendapat informasi langsung dari Kemenhub selaku regulator pemberlakuan tarif kereta cepat. Dia juga sempat menyatakan bahwa tarif KCJB tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Lantas jika mengenyampingkan keuntungan-keuntungan di atas, penumpang kereta cepat sejatinya juga akan terhindar dari kemacetan jalur transportasi kendaraan pribadi Jakarta-Bandung. Meski hal itu sudah bisa dirasakan dengan fasilitas kereta yang sudah tersedia sebelumnya. Perbedaannya akan lebih terasa bagi yang belum pernah merasakan langsung manfaat dari penggunaan kereta.

Lebih dari itu beberapa pandangan kontra menilai bahwa pembangunan KCJB tidak efisien. Lantaran rute kereta terjauhnya hanya berjarak 142 km, terlalu pendek untuk melihat hasil signifikan dari penerapan kereta cepat terhadap waktu yang dipangkas. Terlebih di jarak itu masih harus berhenti di 3 stasiun pemberhentian terlebih dahulu.

Terkait kepastian apakah KA Argo Parahyangan akan tetap beroperasi atau tidak setelah KCJB beroperasi, serta pandangan-pandangan yang menganggap KCJB akan mematikan KA Argo Parahyangan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kemenhub Risal Wasal berulang kali mengatakan di sejumlah kesempatan bahwa KA Argo Parahyangan tetap beroperasi. Selain itu, kedua jenis kereta yang dimaksud juga tidak diperuntukkan untuk segmen pasar yang sama dan jalur rel yang digunakan juga berbeda.

"Karena ini berbeda jalur yang dilalui kereta cepat dengan Argo Parahyangan, dan masyarakat yang dilayani juga agak beda," ungkap Risal.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement