Hanya 4 tahun setelahnya, bisnisnya berekspansi ke bagian produksi selimut dan benang pintal. Lejitan usahanya tersebutlah yang menarik perhatian Presiden Soekarno, hingga Soekarno akhirnya menggagas konsep berdikari dan mengangkat Pardede menjadi Menteri Berdikari-nya.
Pardede terus mengembangkan model bisnisnya dan mendirikan TD Pardede Holding Company yang menaungi 28 badan usaha beserta kurang lebih 5.000 pegawai.
Semasa hidupnya, Pardede sudah menjalani kehidupan perguruan tinggi dan lulus dari Universitas Sumatera Utara (USU) & Universitas Takushoku di Jepang. Keduanya mengambil jurusan Ilmu Ekonomi.
Di Medan dia membangun sebuah perguruan tinggi, Universitas Darma Agung dan rumah sakit yang diberi nama Herna.
Dia juga sempat membentuk klub sepak bola, Pardedetex. Namun tidak bertahan begitu lama meski sudah merekrut pemain-pemain bintang di masanya seperti Abdul Kadir, Iswadi Idris, M. Basri dan Sucipto Suntoro. Pardedetex akhirnya dibubarkan pada 1980-an.
Itulah kisah TJ Pardede yang diangkat Soekarno jadi menteri, setelah pencapaian bisnisnya di berbagai bidang, sehingga mampu membuatnya menjadi orang Batak terkaya di masanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)