Proses konferensi harus benar-benar terbuka dan pemerintah harus mampu merespon keinginan berbagai pihak. “Terlalu kejam melarang artis berjualan, jadi kita perlu mendidik usaha kecil dan menengah agar mereka bisa bersaing.” Tidak semua artis kaya. “Kami membelanya dari segi hak kekayaan intelektual, royalti, dan perlindungan karya cipta dari pelanggaran hak cipta,” kata Ganjar.
Dimungkinkan juga untuk membuat peraturan berdasarkan hal ini dari sudut pandang sosiologi filosofis.
“Cara terbaik adalah mendengarkan semua pihak agar mereka benar-benar terwakili dan mengeluarkan peraturan yang tepat.” “Jadi filsafat dan sosiologi menjadi dasar munculnya regulasi,” tutupnya.
(Feby Novalius)