Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Sore Ini Menguat ke Rp15.682/USD Jelang Akhir Pekan

Anggie Ariesta , Jurnalis-Jum'at, 13 Oktober 2023 |16:02 WIB
Rupiah Sore Ini Menguat ke Rp15.682/USD Jelang Akhir Pekan
Rupiah menguat hari ini. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup menguat 17 poin ke level Rp15.682 setelah sebelumnya ambruk dan sempat tembus Rp15.706.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS dipengaruhi oleh harga konsumen AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada bulan September, data menunjukkan pada hari Kamis, berpotensi mempersulit keputusan kebijakan Federal Reserve mendatang yang bertujuan untuk mengendalikan kenaikan inflasi.

 BACA JUGA:

"Indeks harga konsumen mencatat kenaikan sebesar 3,7% pada basis tahunan, laju yang sama seperti pada bulan Agustus, dan naik lebih besar dari perkiraan sebesar 0,4% bulan ke bulan. Para ekonom memperkirakan angka sebesar 3,6% dan 0,3%," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (13/10/2023).

Data ini memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin belum selesai melakukan pengetatan moneter, sehingga meningkatkan dolar, bahkan ketika banyak pejabat menunjuk pada kenaikan imbal hasil Treasury baru-baru ini sebagai pengurangan kebutuhan untuk lebih memperketat kondisi keuangan.

 BACA JUGA:

Pasar kini memperhitungkan kemungkinan 40% kenaikan suku bunga pada bulan Desember, dibandingkan dengan peluang 28% sebelum laporan tersebut.

Sedangkan, pembacaan sentimen konsumen Universitas Michigan untuk bulan Oktober akan dirilis pada sesi ini, dan para pedagang juga akan mempelajari pendapatan dari sejumlah bank besar untuk mendapatkan petunjuk tentang kesehatan perekonomian.

CPI Perancis naik 4,9% secara tahunan di bulan September, sementara harga konsumen Spanyol naik 3,5%, keduanya masih di atas target jangka menengah Bank Sentral Eropa.

Pengambil kebijakan ECB Francois Villeroy de Galhau mengulangi pandangannya pada hari Kamis bahwa bank sentral harus mempertahankan suku bunga utama pada tingkat saat ini – tertinggi dalam sejarah 25 tahun selama diperlukan untuk memastikan inflasi kembali ke sasaran 2%.

 BACA JUGA:

Dari sentimen internal, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2023 diproyeksikan masih cukup menjanjikan di tengah sejumlah tantangan global saat ini.

Hal itu seperti periode pemulihan pasca pandemi China, kenaikan suku bunga The Fed, lemahnya sektor semikonduktor, serta prospek pesimis perekonomian ASEAN.

"Sedangkan perlambatan pada pertumbuhan akan semakin terlihat pada kuartal ketiga meskipun pertumbuhan PDB pada kuartal sebelumnya cukup baik," kata Ibrahim.

Namun, Indonesia diprediksi akan tumbuh 5,1 persen di tahun ini, konsisten dengan tren historis pertumbuhan sebelumnya. Setelah itu, perlambatan ringan ke angka pertumbuhan 4,7 persen dapat terjadi di tahun depan jika meninjau adanya hambatan eksternal, yaitu dampak pengetatan moneter yang masih berlanjut.

Meski proyeksi pertumbuhan pada kuartal IV tahun ini diprediksi tumbuh, kondisi perekonomian kuartal III kemungkinan akan tumbuh melambat, diakibatkan oleh sejumlah hambatan. Didasari pada pemulihan ekonomi Tiongkok pasca pandemi yang melambat, sehingga menyebabkan perkiraan pertumbuhan konsensus diturunkan dengan cepat.

Namun, Indonesia saat ini memiliki salah satu suku bunga riil tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Pengetatan moneter yang masih berlanjut diharapkan akan memberikan tekanan lebih lanjut dalam beberapa kuartal mendatang.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah hari ini menguat, selanjutnya untuk perdagangan pekan depan diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan penguatan di rentang Rp15.650 - Rp15.730.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement