Hal ini dinilai Nurul sangat membantu di saat harga kebutuhan komoditas pangan yang melonjak.
"Yang paling terasa beras, itu yang kemasan 5 kilogram rata-rata harga Rp70.000 ke atas sekarang. Lainnya juga begitu, naiknya pelan-pelan ratusan rupiah sampai Rp1.000, ya ngirit-ngirit," ucapnya.
Begitu juga dengan Septi, yang membeli dua karung beras kemasan 10 kilogram. Harga setiap karungnya Rp135.000. Selain itu, Sampe membeli telur dua kilogram seharga Rp22.000 setiap kilogramnya.
"Lebih murah disini, jadi sekalian beli lebih banyak," katanya.
Pada kegiatan itu, setiap warga yang membeli kebutuhan pangan juga dibatasi supaya merata terbagi.
Seperti pembelian beras dibatasi hanya bisa mencapai 25 kilogram, telur 2 kilogram, dan lainnya. Lebih lanjut, Perumda Tugu Aneka Usaha menyiapkan dua ton beras untuk kegiatan tersebut.
BACA JUGA:
Di gerai lainnya, Bulog membawa lima ton beras.
Dari jumlah itu, Bulog telah mendistribusikan 200 karung atau sekitar 1 ton beras hanya dalam kurun waktu setengah jam.
"Yang kami jual kemasan 5 kilogram dengan harga Rp51.000 dengan kualitas beras medium, dibandingkan dengan yang di pasaran itu Rp54.500," kata Wakil Pemimpin Bulog Cabang Malang, Wira Hutomo.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying, karena stok beras di Bulog tergolong aman hingga awal tahun 2024 mendatang.
Dia juga siap mendukung program pemerintah daerah di Malang Raya seperti pasar murah.
"Stok kita saat ini lebih dari 3.000 ton yang dikelola Perum Bulog Cabang Malang dan ini akan bertambah terus. Kami juga rutin memasok beras ke pasar-pasar di Kota Malang secara bergiliran, ini sampai akhir tahun terus berlanjut," tukas Wira.
(Zuhirna Wulan Dilla)